Regenerasi Pengrajin Gerabah Perempuan di Pundong, Kasongan, dan Bayat dalam Mempertahankan NilaiNilai Kearifan Lokal Budaya Jawa

Arif Suharson

Abstract


This research discusses women traditional pottery craftsmen in Pundong, Kasongan, and Bayat who are guardians of local cultural traditions in the midst of a global cultural ecosystem that is changing rapidly. This study aims to analyze the role of women in maintaining the values of local wisdom and how they deal with the influence of globalization on their traditional pottery crafts in relation to regeneration. The method used is a qualitative method with an ethnographic approach model. Data collected included observations, interviews, and documentation in traditional pottery-making communities. Pottery craftsmen in Pundong, Kasongan, and Bayat play an important role as custodians of cultural knowledge, transmission of traditions, and innovation in pottery crafts. The expertise of traditional techniques, artistic expression, and cultural symbols is a testament to women's dedication in maintaining the values of local wisdom amid the pressures of the global cultural ecosystem. The results of this study contribute to a broader understanding of the importance of cultural preservation and regeneration efforts involving gender roles in learning the nation's character.

 

Keywords: Women, Pottery Craftsman, Local Wisdom, Global


References


Abdullah, I. (2007). Konstruksi dan Reproduksi Kebudayaan . Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Alfazri, d. (2016). Kerajinan Gerabah Di Desa AteukJawo Kecamatan Baiturahman Banda Aceh. urnal Ilmiah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Drama, Tari dan Musik, 174-180.

Alfian, M. (2013). Potensi Kearifan Lokal dalam Pembentukan Jati Diri dan Karakter Bangsa. Prosiding The 5th International Conference on Indonesia Studies:Ethnicity and Globalization, (p. 428). Jakarta: -.

Alifah. (2013). Pemanfaatan Hasil Penelitian Situs Gunung Wingko. Berkala Arkeologi, 57-66.

Anggraeni. (2018). Pelibatan Masyarakat Dalam Pengelolaan Situs Gunung Wingko Bantul. Bakti Budaya, 153-165.

Darusuprapta. (1974). Kekunaan di Bayat Klaten. Yogyakarta: Fakultas Sastra Kebudayaan UGM.

Geertz, C. (1983). Abangan Santri Priyayi Dalam Masyarakat Jawa. Jakarta: PT Dunia Pustaka Jaya.

Helaluddin, H. W. (2019). Analisis Data Kualitatif. . Makassar: Sekolah Tinggi heologia Jaffray.

Ismadi, d. (2022). Peran SMK Negeri 1 Rota Bayat Dalam Pelestarian dan Pengembangan Kerajinan Tenun Lurik Klaten. Sungging, Jurnal Seni Rupa Kriya Desain dan Pembelajarannya Vol 1 No.2, 197-211.

Kartodirjo, S. (1999). Pengantar Sejarah Indonesia Baru 1500-1900 dari Emporium sampai Imperium. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Margono. (2005). Studi Seni Kerajinan Gerabah Kajian Etnografis Analisis Tentang Makna, Perilaku Berkesenian, dan Struktur Bantuk Gerabah Di Dukuh Kebanondalem Bayat Klaten. Jurnal Seni Rupa FBS Unimed, 113-120.

Mayuzumi, Y. (2022). Is Meeting Needs of Tourist Through Ethnic Tourism Suistainable? Fokus on Bali Indonesia. Asia-Pacific J.Reg. Sci, 423-451.

Moleong, L. (2017). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Nitihaminoto, G. (2005). Struktur Kubur Masa Prasejarah Akhir Di Situs Gunung Wingko. Arkeologi, 20.

Prasekti, Y. H. (2017). Peran Wanita Dalam Menunjang Perekonomian Rumah Tangga Keluarga Petani. Agribisnis Fakultas Pertanian Unita, 2-16.

Putrihapsari, R. D. (2021). Penanaman Sikap Sopan Santun dalam Budaya Jawa Pada Anak Usia Dini. Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Volume 5 Issue 2 (2021) Pages 2059-2070, 2059-2070.

Raharjo, T. (2023, Maret 29). Gerabah Kasongan Jaran Ukir IKon Kabupaten Bantul Dalam Perspektif Ilmu Kriya. Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar dalam Bidang Kriya Pada FSR ISI Yogyakarta Prof Dr Timbul Raharjo, M.Hum., pp. 1-15.

Saefudin, E. (2018). Model literasi budaya masyarakat Tatar Karang di Kecamatan Cipatujah. Berkala Ilmu Perpustakaan dan Informasi,, 1-10.

Spradley, J. (1997). Metode Etnogra fi. Terjemahan oleh Misbah Yulfa Elisabeth. Yogyakarta: PT Tiara Wacana Yogya.

Sudana, I. W. (2023). Potensi dan Permasalahan dalam Pengembangan Seni Kerajinan Tiohu (Mendong) Gorontalo. Panggung V33/N1/03/2023, 113.

Suharson, A. (2011). Teknik Putar Tradisional di Sentra Gerabah Kasongan, Pundong, dan Bayat. Yogyakarta: BP ISI Yogyakarta.

Suharson, A. (2011). Teknik Putar Tradisional, Proses dan Finishingnya. Yogyakarta: BP ISI Yogyakarta.

Suharson, A. (2023). Jejak Kota Bantul Sebagai Kota Kreatif Kriya dari Masa Prohohistoris sampai Kontemporer. In S. e. Nugroho, Telusur Jejak Peradaban Seni Nusantara Dahulu, Kini, dan Mendatang (Bunga Rampai Mangayubagyo Puran Tugas Prof Dr Nanik Sri Prihatini, S Kar., M.Si (pp. 392-413). Surakarta: ISI PRESS SURAKARTA.

Susi Machdalena, d. (2023). Motif Batik Ciwaringin Sebagai Identitas Budaya Lokal Cirebon. Panggung V33/N1/03/2023, 72-87.

Tri Haryanto, J. (2013). Kontribusi Ungkapan Tradisional dalam Membangun Kerukunan Beragama. Walisongo Jurnal On-Line 2 (November 2013), 366.

Wulansari, A. (2021). Regenerasi Kesenian Kuda Lumping di Paguyuban Langen Budi Setyo Utomo. Seni Tari, 187.




DOI: http://dx.doi.org/10.26742/panggung.v34i1.2812

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Statistik Pengunjung Jurnal Panggung


 Jurnal ini terlisensi oleh Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Creative Commons License

Editor Office:

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M)
Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung Gedung Rektorat Lantai 4
Jl. Buah Batu No. 212 Bandung 40116 
Email: penerbitan@isbi.ac.id or redaksi.panggung@gmail.com
Phone: 022 7314982 Fax: +022 7303021