Skenografi Drama Musikal Peter And The Wolf Karya Sergei Prokofiev dalam Perspektif Orkestrasi Dongeng

Tatang Rusmana, Asep Hidayat

Abstract


Repertoar Peter And The Wolf (A Symphonic tale for Children) karya Sergei Prokofiev, ditulis Prokofiev tahun 1936. Repertoar diangkat ke dalam bentuk pertunjukan dongeng yang dikompos bersama musik secara ansamble. Narator bercerita kisah anak-anak, sedangkan orkestra mengilustrasikannya menggunakan instrumen untuk memainkan tema dalam mewakili setiap karakter. Karya Prokofiev ini merupakan salah satu karya yang ideal untuk cerita anak dan sering ditampilkan diseluruh repertoar klasik. Alur cerita melukiskan orang Rusia di kawasan hutan, dengan tema utama tentang pesan kemenangan manusia menjinakkan alam. Peter and The Wolf ditulis dengan partitur yang bagus. Hal yang menarik dari cerita tersebut ditulis menjadi bagian symphoni orchestra, memiliki alur cerita efik dalam spektakle cerita kepahlawanan. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif, dengan perspektif hermeneutik, serta tiga struktur dasar pertunjukan (deep structures) Richard Schechner; Preparation, Performances, dan Aftermath. Teks mengalami transformasi, guna memberi nilai kebaruan semiotik dalam eksplanasi perkembangan drama musikal Indonesia. Tujuan penelitian dan pertunjukan, guna menemukan kongkritisasi dramaturgi untuk diterapkan menjadi materi studi di Jurusan Teater.

Kata Kunci: A Symphonic tale for Children, Drama Musikal, Peter and The Wolf, Skenografi

References


Anirun, Suyatna. (1991). Menjadi Aktor: Pengantar Akting untuk Panggung dan Sinema. Bandung: STSI Press.

Anirun, Suyatna. (2002). Menjadi Sutradara. Bandung: STSI Press Bandung. Studiklub Teater Bandung bekerjasama dengan PUSLITMAS STSI Bandung.

Arif, Syamsudin. (2008). Orientalis dan Diabolisme Pemikiran. Jakarta: Gema Insani Press. Brockett,

Oscar G. (1988). The Essential Theatre. Fourth Edition, Holt, Rinehart and Winston, Inc, USA. Ching,

Francis D. K. (2007). Architecture; Form, Space, and Order. New Jersey: John Wiley & Sons, Inc.

Culler, Jonathan. (2003). Barthes. terj. Ruslani. Yogyakarta: Penerbit Jendela. Damono, Sapardi

Djoko. (2012). Alih Wahana. Edisi Revisi Pertama 2012, Editum

Damono, Sapardi Djoko. (2005). Pegangan Penelitian Sastra Bandingan. Jakarta: Pusat Bahasa.

Djelantik, A.A.M. (2002). Estetika Sebuah Pengantar. Bandung: MSPI bekerjasama dengan kuBuku.

Hartono, Rudi; Arthur. S. Nalan dkk. (2023). Naskah Narasi Kapitalisme dalam Cerita Rakyat Dan Drama Modern. Panggung Jurnal Seni Budaya, Vol.33,No.4, 480-494, 2023, ISBI Bandung.

Hays, K. Michael. (1998). Architecture TheorySince 1968. Massachusetts, USA: Colombia Book of Architecture.

Holt, Claire. (2000). Melacak Jejak Perkembangan Seni Di Indonesia. Bandung: arti.line.

Hutcheon, Linda. (2006). A Theory of Adaptation, London and New York: Routledge Taylor & Francis Group.

Illaihi, Putra Ridho. (2021). Sumpah Suci Anggun Nan Tongga, Indang Piaman Pada Penciptaan Teater Musikal. Jurnal Penciptaan dan Pengkajian Seni, Gestus, Vol.1, No.2, September, 2021.

Isser, Wolfgang. (1978). The Act of Reading; A Theory of Aesthetic Response. London: The Johns Hopkins University Press.

Land, George. (1973). Grow or Die; The Unifying Principle of Transformation. New York, USA: Random House.

Murgiyanto, Sal. (2016). Pertunjukan Budaya dan Akal Sehat. Yogyakarta Fakultas Seni Pertunjukan-Institut Kesenian Jakarta (IKJ), Kerjasama dengan SENREPITA.

Nalan, Arthur S. (1998). Mencipta Teater, Sebuah Pengantar Memahami Teater dan Antalogi Naskah Lakon. Bandung: CV. Geger Sunten.

Nalan, Arthur S. (2006). Teater Egaliter. Bandung: Sunan Ambu Press.

Pavis, Patrice. (1992). Theatre at the Crossroads of Culture. London: Routledge.

Rusmana, Tatang; Endut Ahadiat. (2024). Wawacan Nata Sukma: Tracing the traces of classical Sundanese literature from the dark history of colonialism to the identity politics of oppressed nations from a performing arts perspective. Technium Social Sciences Journal. Vol. 54, 276-291, 2024 ISSN:2668-7798 www. techniumscience.com

Rusmana, Tatang. (2018). Rekontruksi NilaiNilai Konsep Tritangtu Sunda Sebagai Metode Penciptaan Teater Ke Dalam Bentuk Teater Kontemporer. Jurnal Seni Budaya, Mudra, Volume 33, Nomor 1, Februari 2018, ISI Denpasar.

Rusmana, Tatang. (2011). Makrokosmos Parahiangan dalam Drama Kidung Jakabandung dalam Narasi Metaforik, Strategi, dan Elanvital. Jurnal Ilmiah Seni & Budaya, Panggung, Vol.21 No.3, STSI Bandung.

Rustiyanti, Sri; Listiani Wanda dkk. (2021). Ekranasi AR PASUA PA: dari Seni Pertunjukan ke Seni Digital sebagai Upaya Pemajuan Kebudayaan, Jurnal Seni Budaya Mudra. Vol. 36, No. 2, ISI Denpasar.

Schechner, Richard. (2004). Performace Theory. London dan New York: Routledge.

_________________. (2002). Performace Studies: an Introduction, London: Routledge.

Suisno, Edy. (2021). Perancangan Pertunjukan Opera Minangkabau Malin Nan Kondang sebagai Alih Wahana Kaba Malin Kundang, Dance & Theatre Review, volume 4 number 1, May 2021.

Sumardjo, Jakob. (2014). Estetika Paradoks. Bandung: Kelir.

Susanto, N. (2016). Produksi Drama Musikal dari Ide ke Panggung. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Suyono, Seno Joko. (2015). Tradisi dan Mitologi Kita: Dari Schechner sampai Julie Taymor, dalam Pendidikan, Birokrasi Seni dan Pergulatan Teater Timur & Barat, 80 Tahun A Kasim Achmad. Jakarta: Pentas Grafika.

Yudiaryani. (2015). WS Rendra dan Teater Mini Kata. Yogyakarta: Galang Pustaka, bekerja sama dengan Istitut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta.

Yunus, Umar, (1985), Resepsi Sastra: Sebuah Pengantar. Jakarta: PT Gramedia




DOI: http://dx.doi.org/10.26742/panggung.v34i2.3385

Refbacks

  • There are currently no refbacks.