Kajian Estetika Simbolik Mihrab Masjid Raya Al Jabbar Bandung

Jamaludin Jamaludin, Boyke Arief TF, Utami Utami

Abstract


Tulisan ini menelusuri makna estetika simbolik bentuk mihrab pada Masjid Raya Al Jabbar Bandung. Bentuk mihrab pada masjid ini berbeda dengan bentuk mihrab masjid konvensional, sehingga menarik untuk dicari latar belakang makna dan konteksnya. Analisis ini mengunakan metode etnografi yaitu dengan membuat analisis deskriptif bentuk mihrab tersebut dikaitkan dengan makna bentuk sejenis yang terdapat pada kebudayaan lokal tempat masjid tersebut berada. Analisis kajian menggunakan makna bentuk dasar pada kebudayaan lokal Sunda, khususnya yang relevan dengan bentuk mihrab. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun bentuknya berbeda dengan model mihrab konvensional, tetapi memiliki makna simbolik yang dapat terbaca mengenai nilai religiusitas. Kajian ini diharapkan dapat memberi gambaran umum kepada masyarakat mengenai desain dan arsitektur khususnya masjid dengan desain kontemporer yang tidak lagi berupa bangunan pengulangan dari yang sudah ada, tetapi bentuk baru yang selain berupa bangunan indah dengan desain baru juga mengandung makna yang memperkaya batin manusia.

References


Dharsono, S. K. (2007). Estetika. Bandung: Rekayasa Sains.

Duryat, M. (2023), Megahnya Masjid Al Jabbar, diakses 15 Januari 2023 dari https:// www.pikiran-rakyat.com/kolom/ pr-016087697/adakah-yang-salah- di-balik-megahnya-pembangunan- masjid-al-jabbar.

Erzen, J. N. (2011). Reading Mosques: Meaning and Architecture in Islam, The Journal of Aesthetics and Art Criticism, Volume 69 (1), 125-131. https://doi.org/10.1111/ j.1540-6245.2010.01453.x

Fadillah, M. A. (2006). Pengultusan Orang Suci pada Masyarakat Sunda: Sebuah Kontinuitas Unsur Budaya, procceding International Conference of Sundanese Culture , ed. by Ajip Rosidi, Edi S. Ekadajati, A. Chaedar Alwasilah. Bandung: Yayasan Kebudayaan Rancage), 419-432.

Holt, C. (1967). Art in Indonesia: Continuities and Change. New York: Cornell University Press.

Jamaludin. (2021). Boboko sebagai Simbol Kesempurnaan: Memahami Makna Bentuk Dasar dalam Budaya Sunda. Lopian: Jurnal Pengetahuan Lokal, Vol. 1 No. 1, 76-83.

Jamaludin. (2022). Estetika Sunda, Konsep dan Implementasi pada Wadah Makanan Pokok Tradisional. Bandung: Pustaka Jaya.

Jamaludin & Salura, P. (2018). Understanding The Meaning Of Triangular Shape In Mosque Architecture In Indonesia, International Journal of Engineeringa and Technology, Vol 7 (No 4.7), 458-

https://doi.org/10.14419/ijet. v7i4.7.27359

Jauhari, A. (2022). Masjid Al Jabbar, https:// www.pikiran-rakyat.com/image/ detail/2707/masjid-al-jabbar, diakses 5

Januari 2023.

Khan, H. (2008). Contemporary Mosque Architecture. Isim Review, 21(1), 52-

Retrieved from https://hdl.handle.

net/1887/17213

Kunto, H. (1984). Wajah Bandoeng Tempo Doeloe.

Bandung: Granesia.

Pramanik, N. D., Dienaputra, R.D., Wikagoe, B., & Adji, M. (2021). Makna Simbolik dan Nilai-Nilai yang Terkandung dalam Seni Pakemplung Di Kecamatan Naringgul Kabupaten Cianjur. Panggung, 31(1), 74-92.

Saragi, D. (2018). Pengembangan Tekstil Berbasis Motif dan Nilai Filosofis OrnamenTradisional Sumatra Utara. Panggung, 28 (2 ), 161-174.

Snodgrass, A. S. (1985). The Symbolism of the Stupa, Studies on Southeast Asia. New York: Cornell University.

Weisbin, K. (2018). Introduction to mosque architecture, diakses 16 Januari 2022 dari https://www.khanacademy.org

Whyte. W. (2006). How Do Buildings Mean? Some Issues Of Interpretation In The History Of Architecture, History and Theory, Vol. 45, Issue 2, 2006, p.153-177.




DOI: http://dx.doi.org/10.26742/panggung.v34i2.3469

Refbacks

  • There are currently no refbacks.