Kesenian Berokan Indramayu: Asal-Usul, Makna Simbolik, dan Fungsi

Authors

  • Moh. Fajrul Alfien Universitas Sebelas Maret, Indonesia
  • Slamet Subiyantoro Universitas Sebelas Maret, Indonesia
  • Nugraheni Eko Wardani Universitas Sebelas Maret, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.26742/panggung.v35i2.3875

Keywords:

Berokan, Kesenian Tradisional, Maksna Simbolik

Abstract

Berokan merupakan salah satu kesenian yang terdapat di Indramayu, Jawa Barat. Kesenian ini berupa pertunjukan seorang dalang yang mengenakan kostum seperti binatang macan atau singa. Kesenian Berokan memiliki latar sejarah, fungsi, dan makna simbolik yang unik. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan asal-usul, makna simbolik, dan fungsi kesenian Berokan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan etnografi. Data penelitian ini berupa hasil wawancara mendalam dengan informan dan studi pustaka. Narasumber dalam penelitian ini yaitu budayawan Indramayu, seniman Berokan, dan data berasal dari buku-buku yang memuat informasi mengenai kesenian Berokan. Teknik pengambilan sampel menggunakan snowballsampling dan purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara mendalam dan analisis dokumen. Uji validitas data menggunakan triangulasi sumber dan metode. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bentuk fisik dan prosesi dalam kesenian Berokan seperti bentuk ekor, bentuk wajah dan tingkah lucunya, sesajian, bahan kostum, prosesi lempar bantal, dan hubungan antara dalang dan Berokan  memiliki makna yang selaras dengan nilai-nilai kebudayaan di Indramayu.  Kesenian Berokan juga memiliki fungsi religius, fungsi didaktis, dan fungsi sosial. 

References

Ahimsa-Putra, H. S. (2002). Tekstual dan Kontekstual Seni dalam Kajian Antropologi Budaya. Seminar International Metodologi Penelitian Seni Pertunjukkan Indonesia.

Bahardur, I. (2018). Kearifan Lokal Budaya Minangkabau dalam Seni Pertunjukan Tradisional Randa. Jentera: Jurnal Kajian Sastra, 7(2), 145–160. https://doi.org/doi.org/10.26499/jentera.v7i2.932

Fajriah, R., & Wimbrayardi, W. (2020). Fungsi Kesenian Kompangan Dalam Pesta Perkawinan Masyarakat Kampung Baru Kelurahan Bajubang Kabupaten Batanghari Provinsi Jambi. Jurnal Sendratasik, 9(3), 28. https://doi.org/10.24036/jsu.v9i1.109302

Fatkhurrohman, A. (2017). Bentuk Musik dan Fungsi Kesenian Jamjaneng Grup “Sekar Arum” di Desa Panjer Kabupaten Kebumen. Jurnal Seni Musik Unnes, 6(1), 1–12. https://doi.org/10.15294/jsm.v6i1.15476

Geertz, C. (1992). Tafsir Kebudayaan. Kanisius.

Hafid, A., & Raodah, R. (2019). Makna Simbolik Tradisi Ritual Massorong Lopi-Lopi Oleh Masyarakat Mandar Di Tapango, Kabupaten Polman, Provinsi Sulawesi Barat. Walasuji: Jurnal Sejarah Dan Budaya, 10(1), 33–46. https://doi.org/10.36869/wjsb.v10i1.37

Hartono, Supriatna, & Gumelar, N. (2020). “Tolak Bala”: Representasi Berokan sebagai Gagasan Karya Seni Gambar. Jurnal ATRAT, 8(1), 45–55. https://jurnal.isbi.ac.id/index.php/atrat/article/view/1196/772

Hauser, A. (1974). The Sociology of Art. Transled by Kenneth J.Northcott. The University of Chicago Press.

Kaliwanovia, T. S. (2022). Struktur Pertunjukan Sandur Manduro Lakon Lurah Klepek Desa Manduro, Kec. Kabuh. Visual Heritage: Jurnal Kreasi Seni Dan Budaya, 5(1), 85–93. https://doi.org/10.30998/vh.v5i1.7859

Kasim, S. (2024). Budaya Indramayu: Nilai-nilai Historis Estetis dan Transendental. Gapura Publishing.

Koentjaraningrat. (2009). Pengantar Ilmu Antropologi. Rineka Cipta.

Kusyoto, Minanto, & Aziz, A. (2023). Melestarikan Seni Tradisi Indramayu: Wayang Kulit, Berokan, Jaran lumping. Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Indramayu.

Manik, R. A. (2021). Meaning and Fungctions of Kenduri Sko Oral Tradition Kerinci Society in Jambi. Aksara, 33(2), 264. https://doi.org/10.29255/aksara.v33i2.448.255

Milasari, M. A. V., & Sudrajat, A. (2022). Makna Simbolik Tradisi Megengan Bagi Warga Desa Ngadirojo Ponorogo. Paradigma, 11(1), 1–19. https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/paradigma/article/view/46807

Miles, M. B., & Huberman, A. M. (2014). Qualitative Data Analysis. In SAGE Publications, Inc. SAGE Publications, Inc.

Pasaribu, A. N., Sihite, J. E., Sihite, J. E., Manik, S., Manik, S., Asaribu, T. K., & Pasaribu, T. K. (2023). Analisis Makna Figuratif Dan Pergeseran Fungsi Andung “Tangis Ni Tao Toba” Dalam Upaya Melestarikan Tradisi Andung Batak Toba. Panggung, 33(1), 1. https://doi.org/10.26742/panggung.v33i1.2344

Prayogi, R., & Endang, D. (2016). Pergeseran Nilai-nilai Budaya pada Suku Bonai Sebagai Civic Culture di Kecamatan Bonai Darussalam Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau. Jurnal Humanika, 23(1), 61–79. https://doi.org/10.14710/humanika.23.1.61-79

Rahmawati, R., Nurhadi, Z. F., & Suseno, N. S. (2017). Makna Simbolik Tradisi Rebo Kasan. Jurnal Penelitian Komunikasi, 20(1), 61–74. https://doi.org/10.20422/jpk.v20i1.131

Rohmah, A. M., & Mujahidin, A. (2021). Makna Simbolik Tradisi Pembacaan Y ā s ī n Fa ḍī lah : Studi Living Qur ’ an d i Desa Jono Kecamatan Tawangharjo Kabupaten Grobogan Keywords : tambahan manfaat ilmu keagamaan . Kemudian pada pasca-acara tradisi pembacaan Y ā s ī n Y āsin Faḍīlah ( Studi L. QOF: Jurnal Studi Al-Qur’an Dan Tafsir, 6(2), 285–296. https://doi.org/10.30762/qof.v6i2.72.Rohmah

Soedarsono, S. (1999). Seni Pertunjukan dan Pariwisata. PB ISI Yogyakarta.

Subiyantoro, S. (2011). Rumah Tradisional Joglo dalam Estetika Tradisi Jawa. Bahasa Dan Seni, 39(1), 68–78. https://journal2.um.ac.id/index.php/jbs/article/view/143

Subiyantoro, S., Kristiani, K., & Wijaya, Y. S. (2020). Paradoksisme Budaya Jawa : Kajian Semiotika Visual Tokoh Wayang Purwa Tokoh Satria dan Raseksa. Harmonia: Jurnal Penelitian Dan Pendidikan Seni, 20(1), 19–28. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.15294/harmonia.v20i1.17525

Sujarno, Ariani, C., Munawaroh, S., & Suyami. (2003). Seni Pertunjukan Tradisional, Nilai, Fungsi, dan Tantangannya. Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata.

Sukma, I. (2020). Pergeseran Fungsi Kesenian Senjang pada Masyarakat Musi Banyuasin Sumatera Selatan: Antara Tradisi dan Modernisasi dalam Arus Globalisasi. Jurnal Pakarena, 4(2), 1–8.

Tani Utina, U. (2020). Struktur Pertunjukan Barongan pada Ritual Sedekah Bumi di Desa Ledok Kabupaten Blora. Pelataran Seni, 5(1), 29. https://doi.org/10.20527/jps.v5i1.8983

Tanto, O. D., Hapidin, H., & Supena, A. (2019). Penanaman Karakter Anak Usia Dini dalam Kesenian Tradisional Tatah Sungging. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 3(2), 337. https://doi.org/10.31004/obsesi.v3i2.192

Widyastitieningrum, S. R., & Herdiani, E. (2023). Pelestarian Budaya Jawa: Inovasi dalam Bentuk Pertunjukan Wayang Orang Sriwedari. Panggung, 33(1), 58. https://doi.org/10.26742/panggung. 175

Downloads

Published

2025-06-01

How to Cite

Alfien, M. F., Subiyantoro, S., & Wardani, N. E. (2025). Kesenian Berokan Indramayu: Asal-Usul, Makna Simbolik, dan Fungsi. Panggung, 35(2), 210–224. https://doi.org/10.26742/panggung.v35i2.3875

Citation Check