Pencugan Ibing Penca Topeng Pendul Kabupaten Karawang
DOI:
https://doi.org/10.26742/panggung.v28i1.411Abstract
ABSTRACT
The purpose of the article is to understand pencugan ibing penca style in the Topeng Pendul group leaded by Syahrul in Karawang regency, West Java. The aim of this research is to reveal the richness of dance styles in West Java, and as materials for pencak silat lessons, which are sourced from traditional arts, and are only limited to ibing penca tepak dua and tepak tilu paleredan. The research method uses a qualitative, descriptive method, and valitades data with triangulation techniques. The research findings are: (1) a staging is performed in early scene of a drama containing a historical story; (2) patterns and motions of pencugan ibing penca cannot be separated from the influence of pencak silat styles in West Java; (3) a staging has some elements include time, places, plays, characters, music, song lyrics, and costumes; (4) the function of staging is for an entertainment, respects and pride of the perpetrators of ceremonies to their ancestors, and as the character’s amplifier of the main role in the play of a historical story.
Keywords: Pencugan ibing penca, pendul mask, pencak silat
ABSTRAK
Tujuan artikel ini adalah untuk memahami pencugan ibing penca pada kelompok kesenian Topeng Pendul pimpinan Syahrul di Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Alasan penting penelitian ini sebagai upaya pengayaan khasanah seni tari di Jawa Barat, dan sebagai bahan bagi pengembangan bahan ajar Pencak silat yang bersumber seni tradisional, yang selama ini terbatas pada ibing penca tepak dua dan tepak tilu paleredan. Metode penelitian yang digunakan, yaitu penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif, dan validasi data dengan cara triangulasi. Temuan penelitian dapat disampaikan sebagai berikut, (1) pementasan dilakukan pada awal adegan, babak lakon bermuatan roman sejarah; (2) pola dan ragam gerak pencugan ibing penca tidak dapat lepas dari pengaruh jurus-jurus aliran pencak silat yang ada di Jawa Barat; (3) pementasan memiliki unsur waktu, tempat, lakon, seni peran, musik, syair lagu, dan rias busana; dan (4) fungsi pementasan sebagai media hiburan estetis, rasa hormat dan bangga bagi yang punya hajat terhadap leluhurnya, dan penguat karakter peran utama dalam lakon roman sejarah.
Kata kunci: Pencugan ibing penca, topeng pendul, pencak silat
References
Creswell, J. W. (2010). Research Design, Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Iramaya, N., Rosala, D., & Supriyatna, A. (2015). Ibing Pencak Kesenian Topeng Pendul Kabupaten Karawang. Skripsi (S1) Program Pendidikan Seni Tari, FPSD UPI.
Jaeni. (2012). Komunikasi Estetik dalam Seni Pertunjukan. Panggung, 22 (2), 160-168. doi: 10.26742/ panggung. v22i2.58.
Kasmahidayat, Y., & Sumiyati, I. (2010). Ibing Pencak Sebagai Materi Pembelajaran. Bandung: CV. Bintang WarliArtika.
Mulyana, E., & Ramlan, L. (2012). Keser Bojong: Idealisasi Pencitraan Jaipongan Karya Gugum Gumbira. Panggung, 22 (1), 37-51. doi: 10.26742/ panggung.v22i1.34
Saepudin, A. (2013). “Konsep dan Metode Garap dalam Penciptaan Tepak Kendang Jaipongan”. Panggung, 23 (1), 19-30. doi:10.26742/ panggung.v23i1.84
Wikandia, R. (2016). “Pelestarian dan Pengembangan Seni Ajeng Sinar Pusaka pada Penyambutan Pengantin Khas Karawang”. Panggung, 26 (1), 58-69. doi:10.26742/panggung.v26i1.162
Soleh, R.H.O. (2010). Silat Tradisional Maenpo Cikalong. Malang: Buih Leba.
Supriyatna, A. (2010). Topeng Baskom Kabupaten Karawang, Kajian Kesinambungan dan Perubahan dari Tahun 1964 Sampai dengan 2010. Bandung: Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia, Program Pendidikan Seni S2.
Kuswandi, A. Penca Silat Jabar. Retrieved February 2014, from http://www. Penca.silatjabar.
Wikipédia. (2016). Silat Cimande. Retrieved from Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas: https:// id. wikipedia. org /wiki/Silat_Cimande.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Penulis yang menerbitkan jurnal ini menyetujui persyaratan berikut:
Penulis memiliki hak cipta dan memberikan jurnal hak publikasi pertama dengan karya yang secara simultan dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution License yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan kepengarangan karya dan publikasi awal dalam jurnal ini.
Penulis dapat mengadakan perjanjian kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya dalam jurnal ini.
Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting pekerjaan mereka secara online (mis., Dalam repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengiriman, karena dapat menyebabkan pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.