Metode Transformasi Kaidah Estetis Tari Tradisi Gaya Surakarta
DOI:
https://doi.org/10.26742/panggung.v25i4.43Abstract
ABSTRACT
This paper focuses on the analysis of the transformation method of the Surakarta style dance tradition of the aesthetic rules. The transformation of this traditional dance aesthetic rules cannot be separated from the characteristic of dance i.e. endhel or lurah and oyi or lanyap for female dance, and of fine male dances i.e. luruh and lanyap, madyatayo or katongan, and of strong male dances, i.e. kambeng, kalang kinantang, bapang kasatriyan and bapang jeglong. The characteristic of each dance has its own dance pose patterns i.e. ten dance pose patterns, namely merak ngigi, sata ngetap, swiwi, kukila tumiling, branjangan ngumbara, mundhing mangundah, wreksa sol anggiri gora, pucang kanginan, sikatan met boga, and ngangrang bineda. These dance pose patterns should fol- low the body pose disciplines, i.e adeg doran katangi, ulat tajem, jangguh, jangga, jangga nglung gading, jaja mungul, pupu merendah, cingklok angglong and dlamkan malang. The basic elements of dance i.e. wiraga, wirama, and wirasa described by the aesthetic norms of Hasta Sawanda, i.e. pacak, pancat, ulat, lulut, wilet, luwes, wirama and gendhing has the deep philosophical value of sengguh, lungguh and mungguh.
Keywords: hastha sawanda, aesthetic, choreography, dance traditions
ABSTRAK
Tulisan ini difokuskan pada analisis metode transformasi kaidah estetis tari tradisi gaya Surakarta. Transformasi kaidah estetis tari tradisi ini tidak dapat dipisahkan dengan perwatakan tari seperti endhel atau branyak dan oyi atau luruh untuk tari putri, tari putra alus adalah luruh dan lanyap, madyataya atau katongan, dan tari putra gagah yaitu kambeng, kalang kinantang, bapang kasatrian, dan bapang jeglong. Setiap perwatakan tari itu memiliki sikap laku tari, yaitu sepuluh patrap beksa: merak ngigel, sata ngetap swiwi, kukila tumiling, branjangan ngumbara, mundhing mangundah, wreksa sol, anggiri gora, pucang kanginan, sikatan met boga, dan ngangrang bineda. Sikap laku tari ini harus mengikuti disiplin sikap tubuh yaitu: adeg doran katangi, ulat tajem, janggut, jangga, jangga nglung gadung, jaja mungal, pupu merendah, cingklok angglong, dan dlamakan malang. Elemen dasar tari, yakni wiraga, wirama, dan wirasa yang dijabarkan oleh norma estetis Hastha Sawanda, yaitu: pacak, pancat, ulat, lulut, wilet, luwes, wirama, dan gendhing, yang memiliki kedalaman nilai filosofis sengguh, lungguh, dan mungguh.Kata kunci: hastha sawanda, estetis, koreografi, tari tradisi
Kata kunci: hastha sawanda, estetis, koreografi, tari tradisi
References
A.A. M. Djelantik
Pengantar Ilmu Estetika Jilid I: Estetika
Instrumental. Denpasar:
Se k o l a h Ti n g g i Se n i I n d o n e s i a
Denpasar
B.P.H., Soerjodiningrat,
Babad lan Mekaring Djogèd Djawi.
Jogjakarta: Kolf Boenning.
Bambang Tri Atmadja
“Metode Pembelajaran Tari Dasar
Gaya Surakarta”. Laporan
Hibah Teaching Grant, Yogyakarta.
Bekti Budi Hastuti
“Wayang Wong Anak dan Remaja
Anoman Mahawira”. Tesis untuk
memperoleh derajat Sarjana Strata-
pada ISI Yogyakarta.
Hawkins, Alma M.
“ Se n i M e n a t a L e wa t Ta r i ” ,
terjemahan dari Creating through
Dance oleh Y. Sumandiyo Hadi.
Yogyakarta: Manthili.
Hersapandi
Wayang Wong Sriwedari Dari Seni
Istana Menjadi Seni
Komersial. Yogyakarta: Yayasan Untuk In-
donesia,.
I Made Bandem
E t n o l o g i Ta r i B a l i . Yo g ya k a r t a :
Kanisius.
I Wayan Dibia
Pragina: Penari, Aktor dan Pelaku Seni
Pertunjukan Bali. Malang: Sava Me-
dia.
Kuntowijoyo
Budaya dan Masyarakat. Yogyakarta:
Tiara Wacana Yogya.
Nanik Sri Prihatini,, et all
“Joged Tradisi Gaya Kasunanan
Surakarta”. Laporan Pengembangan
Ilmu Budaya bekerjasama dengan
ISI Press Surakarta
Wahyu Santosa Prabawa
“Bedhaya Anglirmendhung Monu-
men Perjuangan Mangkunegara I
-1988". Tesis untuk memenuhi
persyaratan Sarjana S2 pada Pro-
gram Studi Sejarah Jurusan Ilmu-
Ilmu Humaniora Program Pasca
Sarjana Universitas Gadjah Mada.
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
Ka m u s B e s a r B a h a s a I n d o n e s i a ,
Jakarta: Balai Pustaka.
Y. Sumandiyo Hadi.
Ka j i a n Ta r i Te k s d a n Ko n t e k s .
Yogyakarta: Pustaka Book Pub-
lisher
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Penulis yang menerbitkan jurnal ini menyetujui persyaratan berikut:
Penulis memiliki hak cipta dan memberikan jurnal hak publikasi pertama dengan karya yang secara simultan dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution License yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan kepengarangan karya dan publikasi awal dalam jurnal ini.
Penulis dapat mengadakan perjanjian kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya dalam jurnal ini.
Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting pekerjaan mereka secara online (mis., Dalam repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengiriman, karena dapat menyebabkan pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.