Karya Kolosal Tari Bandungrejo dalam Rangka Hari Tari Dunia di Surakarta
DOI:
https://doi.org/10.26742/panggung.v28i1.441Abstract
The aim of the research of the colossal Bandungrejo dance, which was held on the 9th World Dance Day in ISI Surakarta, is to describe the development of artistic creativity developed in the community. The method used in this research is a qualitative which involves the collection of data by using observation, interview, and documentation. The data processing is employed by triangulation techniques. This study uses a sociological approach that considers art as an expression of community groups. The research results show that the colossal Bandungrejo dance is a culmination of different artworks living in the community, and they are compiled into a form of masterpiece dance. The idea of this colossal folk dance is adopted from the legend of Ki Joko Bandung. The structure of dance presentation consisted of introduction, a middle part, climax and closing. It has wide range of motions which consists of symbolic motions, realistic movements (daily-life motions) and motions of some customized characters. The musical compositions accompanied in this colossal dance are popular folk songs, such as Ilir-ilir, Elo-elo narration, Gandrung Kemakmuran, Guyub Rukun Makaryo, and Langgam Rahina.
Keywords: colossal dance, folk dance, and creativity
Abstrak
Tujuan penelitian karya kolosal tari Bandungrejo dalam Hari Tari Dunia ke-9 di ISI Surakarta adalah untuk mendeskripsikan perkembangan kreativitas seni yang ada di masyarakat. Metode penelitian yang digunakan bersifat kualitatif, meliputi pengumpulan data dengan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Pengolahan data dilakukan dengan teknik trianggulasi. Penelitian menggunakan pendekatan sosiologi seni yang beranggapan bahwa karya seni merupakan ekspresi kelompok masyarakat tertentu. Hasil penelitian menunjukkan karya kolosal tari Bandungrejo merupakan kulminasi dari beberapa karya yang ada menjadi sebuah karya yang besar. Ide garap tari kolosal kerakyatan diangkat dari legenda Ki Joko Bandung. Struktur sajian terdiri dari bagian awal, tengah, klimaks, dan penutup. Ragam gerak tari yang digunakan sangat bervariasi terdiri dari gerak simbolis, gerak realis (sehari-hari), dan beberapa gerak yang menyesuaikan dengan karakter tokoh yang ada. Komposisi musikal dan lagu kerakyatan, yakni Ilir-ilir, Elo-elo Gandrung Kemakmuran dan Guyub Rukun Makaryo hingga langgam Rahina menjadi musik pengiringnya.
Kata kunci: karya kolosal, tari rakyat, dan kreativitas
References
Booklet World Dance Day, (2015) “Tari: Nafas dan Kehidupan”, 2-3.
Chaya. I. N. 2014. Intensitas Budaya dalam Dunia Kepenarian. Panggung, 24, (3) 295-307.
Jazuli, M. (2012). Sosiologi Seni. Surakarta: UNS Pres.
Maryono. (2011). Penelitian Kualitatif Seni Pertunjukan. Surakarta: ISI Press.
Rohidi, T. R. (2011). Metodologi Penelitian Seni. Semarang: CV Cipta Prima Nusantara.
Ratna, N. K. (2010). Metode Penelitian Kajian Budaya Ilmu Humaniora Pada Umumnya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Soemaryatmi. (2012). Dampak Akulturasi Budaya Pada Kesenian Rakyat Kecamatan Selo Boyolali. Panggung, 22 (1), 25-36.
------------------ (2015). Kreativitas Tari Soreng Sebagai Pelestarian Budaya dan Aset Wisata di Desa Bandungrejo Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang. Laporan: Penelitian.
Soedarsono. (1986). “Pengantar Pengetahuan Tari dan Komposisi Tari” dalam Pengetahuan Elementer Tari dan Beberapa Masalah Tari. Jakarta: Proyek Pengembangan Kesenian Jakarta, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Subandi. (2011). Deskripsi Kualitatif sebagai Satu Metode dalam Penelitian Pertunjukan. Harmonia, 9 (2), 173-179.
Suharji. (2011). Tayub Janggrungan Sebagai Sarana Upacara Lempokan Nyiwer Sawah. Panggung, 21 (2), 130-139.
------------------- (2014). Ngesti Utomo Rodhat Dance as a Means of Bersih Sendang Dadapan Ritual in Boyolali Regency. Harmonia, 14 (2), 140-146.
Sutarno, H. (2003). Tayub Dalam Ritual Bersih Desa, Sebuah Studi Kasus di Jogowangsan, Tlogorejo, Purworejo, Jawa Tengah. Yogyakarta: Penerbit Yayasan Lentera Budaya.
Wijayanti, S. Bahasa Jawa dalam Lagu Langgam Jawa karya Ki Narto Sabdo Suatu Kajian Stilistik Pragmatik. Retrieved February 29, 2017 from https://digilib.uns.ac.id/ dokumen/download/5319/MTUzMjA%3D/ Bahasa-Jawa-dalam-lagu-langgam-Jawa-karya-Ki-Narto-Sabdo-suatu-kajian-stilistik-pragmatik- oleh S Wijayanti, BAB-IV. 41.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Penulis yang menerbitkan jurnal ini menyetujui persyaratan berikut:
Penulis memiliki hak cipta dan memberikan jurnal hak publikasi pertama dengan karya yang secara simultan dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution License yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan kepengarangan karya dan publikasi awal dalam jurnal ini.
Penulis dapat mengadakan perjanjian kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya dalam jurnal ini.
Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting pekerjaan mereka secara online (mis., Dalam repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengiriman, karena dapat menyebabkan pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.