Karakteristik Gaya Tari Minangkabau Tari Mulo Pado dan Tari Benten
DOI:
https://doi.org/10.26742/panggung.v28i2.452Abstract
Abstract
Minangkabau traditional dances have similarities in movement characters based on pencak silat as an identity attached to the Minangkabau dance. On the other hand, Minangkabau dance has different styles of embodiment between darek and pasisia. This paper builds upon an assumption that the Minangkabau dance style has special differences between darek and pasisia that is mostly influenced by their natural and cultural characteristics. By using the perspective of dance style and ethnography method, this paper aims to explain the characteristic style of Minangkabau dance by taking the examples of mulo pado dance from nagari Padang Magek (darek) and benten dance from nagari Laban Pesisir Selatan (pasisia). The results show that there is a tendency of dance embodiment between the two dances which show the differences of Minangkabau dance styles in darek and pasisia.
Keywords: dances style, body, darek, pasisia, Minangkabau
Abstrak
Tari tradisional Minangkabau memiliki kesamaan karakter gerak yang berbasis pencak silat sebagai identitas yang melekat pada tari-tari Minangkabau. Namun, di sisi lain tari Minangkabau memiliki perbedaan gaya pembawaan antara darek dan pasisia. Tulisan ini dibangun berdasarkan asumsi bahwa gaya tari Minangkabau berbeda antara darek dan pasisia yang dipengaruhi oleh alam dan corak budaya yang berbeda. Dengan menggunakan pendekatan perspektif gaya tari dan metode etnografi, tulisan ini bertujuan untuk menjelaskan gaya tari tradisional Minangkabau dengan mengambil contoh kasus tari mulo pado dari nagari Padang Magek (darek) dan tari benten dari nagari Laban Pesisir Selatan (pasisia). Hasil penelitian mengungkap kecenderungan pembawaan tari yang berbeda antara kedua tari yang menunjukkan adanya perbedaan gaya tari Minangkabau di darek dan pasisia.
Kata kunci: gaya tari, tubuh, darek, pasisia, Minangkabau,
References
Bahar, M., Muliati, R., Yusfil. (2012). Metode dan Teknik Tari Minangkabau sebagai Dasar Pengembangan Tari Kreasi. Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi Institut Seni Indonesia Padangpanjang. Padangpanjang: ISI Padangpanjang.
Daryusti, dkk. (1992). Tari Mulo pado di Kenagarian Padang Magek Kecamatan Rambatan. Padangpanjang: Akademi Seni Karawitan Indonesia.
Hadi, Y. S. (2007). Kajian Tari Teks dan Konteks. Yogyakarta: Pustaka Buku Publisher.
Hartati. (1994). Tari Benten di desa Laban Kecamat.an IV Jurai Kabupaten Pesisir Selatan.(Laporan penelitian). Akademi Seni Karawitan Indonesia (ASKI) Padangpanjang.
Herawati. (2006). Teknik Permainan Musik Tari Tradisi (Musik Tari Benten). STSI Padangpanjang.
Hutchinson, A. (1977). Labanotation or Kinetography Laban The System of Analyzing and Recording Movement. America: A Theatre Arts Books.
Indrayuda (2013). Popularitas Tari Piring sebagai Identitas Budaya Minangkabau. Panggung, 23 (3), 270-280.
Kaeppler, A. L. (2007). “Method and Theory in Analyzing Dance Structure with an Analysis of Tongan Dance”, dalam Dance Structures Perspective on the Analyzing of Human Movement. Budapest: Akademiai Kiado.
Lomax, A., Barternieeff, I., and Pauley, P.(1978). “Dance Style and Culture”. dalam Alan Lomax. 1978. Folk Song Style and Culture. United of America: Transaction books.
Murgiyanto, S. (1991). Moving Between Unity and Diversity: Four Indonesia Choreographers. A dissertation submitted to the Faculty of the Department of Performance Studies, Doctor of Philosophy, New York University.
Navis, A.A. (1986). Alam Terkembang Jadi Guru. Jakarta: PT Temprint.
Prakosa, R. D. (2009). Nilai Kultural Kesenian Jaranan. Panggung, 19 (4), 358-370.
Royce, A. P. (1977). The Anthropology of Dance. Bloomington and London: Indiana University Press.
Rustiyanti, S. (2013). Estetika Tari Minang dalam Kesenian Randai Analisis Tekstual-Kontekstual. Panggung, 23 (1), 42-56.
Sedyawati, E. (1981). Pertumbuhan Seni Pertunjukan. Jakarta: Sinar Harapan.
___________. (1984). Tari, Tinjauan dari Berbagai Seni. Jakarta: Dunia Pustaka Jaya.
Sugiono. (2005). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: CV Alfabeta.
Utama, I. (2017). Tari Minangkabau dari Pancak dan Pamenan ke Tari Persembahan.Kuala Lumpur: Universiti Malaya.
Wahyuni, W., Risnawati. (2003). Metode Pembelajaran Gaya Tari B I Gerak Dasar Tari. Dirjen Dikti Departemen Pendidikan Nasional: Sekolah Tinggi Seni Indonesia.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Penulis yang menerbitkan jurnal ini menyetujui persyaratan berikut:
Penulis memiliki hak cipta dan memberikan jurnal hak publikasi pertama dengan karya yang secara simultan dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution License yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan kepengarangan karya dan publikasi awal dalam jurnal ini.
Penulis dapat mengadakan perjanjian kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya dalam jurnal ini.
Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting pekerjaan mereka secara online (mis., Dalam repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengiriman, karena dapat menyebabkan pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.