Makna Simbolik Kesenian Obros sebagai Visualisasi Karya Seni Islami
DOI:
https://doi.org/10.26742/panggung.v28i3.538Abstract
Abstract
Obros is an art developed in Petugan, Jebengsari Village, District Salaman, Magelang, Central Java. Obros is a form of folk art using movement patterns of tradition that relies on footwork. Obros was developed from rodhat which was revitalised by a local figure, Badran. Themes of soldiering, heroism, and communality become values that are represented in Obros. This study uses a descriptive approach with the analysis of symbols in the art system to dismantle layers making up this art including the background of the story, movements, actors, fashion, accompaniment, property, and contextualization. Meanwhile, ethenography method is used to collect data in the field. The results show that Obros is not just an artistic object and expression, but also a livelihood and communal power binding. Obros becomes a means of education for the people, both as a review of history, as well as a visionary reflection of the future.
Keywords: Obros, symbol, Islamic art
Abstrak
Kesenian Obros adalah kesenian yang berkembang di Dusun Petugan, Desa Jebengsari, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Kesenian Obros adalah sebuah bentuk pertunjukan kesenian rakyat yang menggunakan pola-pola gerak tradisi yang bertumpu pada gerak kaki. Obros merupakan perkembangan dari kesenian rodhat yang direvitalisasi oleh seorang tokoh setempat, yaitu Badran. Tema keprajuritan, kepahlawanan, dan komunalitas menjadi nilai-nilai hidup yang direpresentasikan dalam Obros. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif dengan analisis simbolik untuk membedah lapisan-lapisan yang menyusun kesenian ini di antaranya latar belakang cerita, gerak, pelaku, busana, iringan, properti, dan kontekstualisasi. Adapun metode etnografi digunakan dalam pengumpulan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesenian Obros bukan sekadar sebuah ekspresi seni, tapi juga sebuah penghidupan dan daya pengikat komunal. Kesenian Obros menjadi sarana pendidikan bagi masyarakat setempat, baik sebagai tinjauan sejarah, refleksi, maupun sebagai pandangan visioner terhadap masa depan.
Kata kunci: Obros, simbol, seni Islami
References
Daeng, H. J. (1991). Manusia, Mitos dan Simbol. Majalah Basis 40.
-------------. (2002). Manusia, Kebudayaan dan Lingkungan: Tinjauan Antropologis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Dibyasuharda. (1990). Dimensi Metafisik dalam Simbol, Ontologi Mengenai Akar Simbol. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.
Geertz, C. (1991). Kebudayaan dan Agama. Yogyakarta: Kanisius
Giyartini, R. (2014). Makna Simbolik Kaulinan Barudak Oray-Orayan. Panggung, 24 (4), 376-386.
Humprey, D. (1983). Seni Menata Tari. Terjemahan Sal Murgiyanto. Jakarta: Dewan Kesenian Jakarta.
Koentjaraningrat. (1977). Beberapa Pokok Antropologi Sosial. Jakarta: Dian Rakyat.
Kussudiardja, B. (1983). Dari Klasik Hingga Kontemporer. Yogyakarta: Padepokan Press.
La Meri. (1986). Elemen-elemen Dasar Komposisi Tari. Terjemahan Soedarsono. Yogyakarta: Lagaligo.
Ma’mun, T. N. (2012). Pengaruh Syair Arab terhadap Pola Syi’iran di Jawa Barat. Panggung, 24 (3) , 211-223.
Soemaryatmi. (2012). Dampak Akulturasi Budaya pada Kesenian Rakyat Kecamatan Selo Boyolali. Panggung, 22 (1), 25-36.
Widyawati, S. (2001). Buku Ajar Filsafat Seni. Solo: STSI Press.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Penulis yang menerbitkan jurnal ini menyetujui persyaratan berikut:
Penulis memiliki hak cipta dan memberikan jurnal hak publikasi pertama dengan karya yang secara simultan dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution License yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan kepengarangan karya dan publikasi awal dalam jurnal ini.
Penulis dapat mengadakan perjanjian kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya dalam jurnal ini.
Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting pekerjaan mereka secara online (mis., Dalam repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengiriman, karena dapat menyebabkan pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.