Pelestarian Budaya Suku Sawang di Kabupaten Belitung Timur
DOI:
https://doi.org/10.26742/panggung.v28i3.549Abstract
ABSTRACT
Sawang culture preservation in East Belitung regency faces many obstacles. Less role of local government, lack of regeneration, and the infiltration of other cultures, causing Sawang culture continue to erode and it is going to extinction. The preservation of Sawang culture, in Selinsing Village, Gantung District, East Belitung Regency needs to be improved further through appropriate programs from Culture and Tourism Department of East Belitung Regency, so that the culture keeps growing among Sawang community. Through qualitative and descriptive analysis with sociology, anthropology, and public policy approaches, this research aims to find methods to preserve and to develop Sawang culture so it can provide input for the local government to preserve Sawang culture.
Keywords: policy, culture, Sawang ethnic, preservation
ABSTRAK
Pelestarian budaya Suku Sawang di Kabupaten Belitung Timur banyak mengalami hambatan. Kurang optimalnya peran pemerintah daerah, kurangnya regenerasi budaya dan pengaruh budaya luar, menyebabkan budaya Suku Sawang terus tergerus dan terancam mengalami kepunahan. Pelestarian budaya Suku Sawang, di Desa Selinsing, Kecamatan Gantung, Kabupaten Belitung Timur perlu lebih ditingkatkan melalui program pembinaan yang baik dari Dinas Kebudayaan dan Parwisata Kabupaten Belitung Timur, sehingga budaya tersebut tetap tumbuh dan terus berkembang di kalangan masyarakat Suku Sawang. Melalui penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan sosiologi, antropologi, dan kebijakan public, diharapkan penelitian dapat menjadi bahan masukan bagi pemerintah daerah dalam rangka pelestarian dan pengembangan budaya Suku Sawang agar tidak mengalami kepunahan.
Kata kunci: kebijakan, budaya, Suku Sawang, pelestarian
References
Erwin. (2015). Interaksi Sosial Suku Laut dengan Masyarakat Sekitarnya di Kecamatan Senayang Kabupaten Lingga. Skripsi. Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjung Pinang.
Fajriana, F. (2008). Upacara Adat Buang Jong pada Masyarakat Suku Sekak di Bangka. Sabda, 3 (2), 1-12.
Hamid, A. (2013). Sejarah Maritim Indonesia. Yogyakarta: Ombak.
Hoogstad, S. Y. A. (2009). Suku Sawang Belitung dan Muang Jong, Kolom. Warta Praja 07, IV, Juli 2009. Belitung: Pemkab Belitung.
Jamilah. (2016). Pertunjukan Pertunjukan Pajoge Makkunrai pada Masyarakat Bugis di Sulawesi Selatan. Panggung, 26 (1), 35-47.
Koentjaraningrat. (1996). Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.
Moleong, L. J. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Pendit, N. S. (2004). Ilmu Pariwisata. Jakarta: Pradnya Paramita.
Pitana, I. G. & Gayatri, P. G. (2005). Sosiologi Pariwisata.
Yogyakarta: Andi.
Pramono, D. (2005). Budaya Bahari. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Purwana, B. H. S. (2015). Ritual Muang Jong: Identitas Kolektif Komuntas Orang Sawang di Pulau Belitung. Patrawidya, 16 (2), 179-203.
Sartini. (2009). Mutiara Kearifan Lokal Nusantara. Yogyakarta: Kepel Press.
Tanjung, E. R. & Yulifar, L. (2017). Sang Pelaut dari Belitung: Dampak Tinggal di Darat Terhadap Kehidupan Sosial-Budaya Suku Sawang (1936-2012). Factum, 6 (1), 55-75.
Wikandia, R. (2016). Pelestarian Pelestarian dan Pengembangan Seni Ajeng Sinar Pusaka pada Penyambutan Pengantin Khas Karawang. Panggung, 26 (1), 58-69.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Penulis yang menerbitkan jurnal ini menyetujui persyaratan berikut:
Penulis memiliki hak cipta dan memberikan jurnal hak publikasi pertama dengan karya yang secara simultan dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution License yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan kepengarangan karya dan publikasi awal dalam jurnal ini.
Penulis dapat mengadakan perjanjian kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya dalam jurnal ini.
Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting pekerjaan mereka secara online (mis., Dalam repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengiriman, karena dapat menyebabkan pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.