Pelestarian Budaya Suku Sawang di Kabupaten Belitung Timur

Sahya Anggara

Abstract


ABSTRACT

Sawang culture preservation in East Belitung regency faces many obstacles. Less role of local government, lack of regeneration, and the infiltration of other cultures, causing Sawang culture continue to erode and it is going to extinction. The preservation of Sawang culture, in Selinsing Village, Gantung District, East Belitung Regency needs to be improved further through appropriate programs from Culture and Tourism Department of East Belitung Regency, so that the culture keeps growing among Sawang community. Through qualitative and descriptive analysis with sociology, anthropology, and public policy approaches, this research aims to find methods to preserve and to develop Sawang culture so it can provide input for the local government to preserve Sawang culture.


Keywords: policy, culture, Sawang ethnic, preservation

 

ABSTRAK

Pelestarian budaya Suku Sawang di Kabupaten Belitung Timur banyak mengalami hambatan. Kurang optimalnya peran pemerintah daerah, kurangnya regenerasi budaya dan pengaruh budaya luar, menyebabkan budaya Suku Sawang terus tergerus dan terancam mengalami kepunahan. Pelestarian budaya Suku Sawang, di Desa Selinsing, Kecamatan Gantung, Kabupaten Belitung Timur perlu lebih ditingkatkan melalui program pembinaan yang baik dari Dinas Kebudayaan dan Parwisata Kabupaten Belitung Timur, sehingga budaya tersebut tetap tumbuh dan terus berkembang di kalangan masyarakat Suku Sawang. Melalui penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan sosiologi, antropologi, dan kebijakan public, diharapkan penelitian dapat menjadi bahan masukan bagi pemerintah daerah dalam rangka pelestarian dan pengembangan budaya Suku Sawang agar tidak mengalami kepunahan.

Kata kunci: kebijakan, budaya, Suku Sawang, pelestarian

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Full Text:

PDF

References


Erwin. (2015). Interaksi Sosial Suku Laut dengan Masyarakat Sekitarnya di Kecamatan Senayang Kabupaten Lingga. Skripsi. Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjung Pinang.

Fajriana, F. (2008). Upacara Adat Buang Jong pada Masyarakat Suku Sekak di Bangka. Sabda, 3 (2), 1-12.

Hamid, A. (2013). Sejarah Maritim Indonesia. Yogyakarta: Ombak.

Hoogstad, S. Y. A. (2009). Suku Sawang Belitung dan Muang Jong, Kolom. Warta Praja 07, IV, Juli 2009. Belitung: Pemkab Belitung.

Jamilah. (2016). Pertunjukan Pertunjukan Pajoge Makkunrai pada Masyarakat Bugis di Sulawesi Selatan. Panggung, 26 (1), 35-47.

Koentjaraningrat. (1996). Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.

Moleong, L. J. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Pendit, N. S. (2004). Ilmu Pariwisata. Jakarta: Pradnya Paramita.

Pitana, I. G. & Gayatri, P. G. (2005). Sosiologi Pariwisata.

Yogyakarta: Andi.

Pramono, D. (2005). Budaya Bahari. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Purwana, B. H. S. (2015). Ritual Muang Jong: Identitas Kolektif Komuntas Orang Sawang di Pulau Belitung. Patrawidya, 16 (2), 179-203.

Sartini. (2009). Mutiara Kearifan Lokal Nusantara. Yogyakarta: Kepel Press.

Tanjung, E. R. & Yulifar, L. (2017). Sang Pelaut dari Belitung: Dampak Tinggal di Darat Terhadap Kehidupan Sosial-Budaya Suku Sawang (1936-2012). Factum, 6 (1), 55-75.

Wikandia, R. (2016). Pelestarian Pelestarian dan Pengembangan Seni Ajeng Sinar Pusaka pada Penyambutan Pengantin Khas Karawang. Panggung, 26 (1), 58-69.




DOI: http://dx.doi.org/10.26742/panggung.v28i3.549

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Statistik Pengunjung Jurnal Panggung


 Jurnal ini terlisensi oleh Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Creative Commons License

Editor Office:

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M)
Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung Gedung Rektorat Lantai 4
Jl. Buah Batu No. 212 Bandung 40116 
Email: penerbitan@isbi.ac.id or redaksi.panggung@gmail.com
Phone: 022 7314982 Fax: +022 7303021