Konsep dan Metode Garap dalam Penciptaan Tepak Kendang Jaipongan
DOI:
https://doi.org/10.26742/panggung.v23i1.84Abstract
ABSTRACT
Â
This article aims to explore the process of creation of Tepak Kendang Jaipongan by Suwanda. The idea of Tepak Kendang was obtained through four processes: 1) the direct participation of the creator (Suwanda) into the popular arts; 2) the appreciation results of various kinds of art; 3) the stimulation of various kinds of dance movement; and 4) the inspiration of the songs which are sung by the singers (Sinden). Tepak Kendang Jaipongan was sourced from various kinds of genre, namely Ketuk Tilu, Topéng Banjét, Wayang Golék, Kiliningan, Bajidoran, Pencak Silat and Tarling. The many kinds of Sundanese Tepak Kendang were arranged with the concept of ‘freedom’ and ‘novelty’. The method which is used to create Tepang Kendang Jaipongan is ‘ngolah nu aya maké cara: salambar langsung saayana tinu heubeul, ‘janten ku nyalira’, ngarobah nu aya (‘ditambah’, ‘dikurangan’, ‘dipotong’,
‘dikerepan’, ‘dicarangan’).
Â
Keywords: Method of creation, Tepak Kendang Jaipongan
Â
Â
ABSTRAK
Â
Tulisan ini bertujuan untuk menggali proses penciptaan tepak kendang jaipongan dari kreatornya yakni Suwanda. Ide tepak kendang diperoleh melalui empat proses yaitu Suwan- da terjun langsung ke dalam jenis kesenian yang sedang populer, hasil apresiasi terhadap berbagai jenis kesenian, terangsang oleh ragam gerak tari, serta karena terinspirasi lagu yang dibawakan oleh pesindén. Tepak kendang jaipongan bersumber dari berbagai jenis ke- tsenian seperti Ketuk Tilu, Topéng Banjét, Wayang Golék, Kiliningan, Bajidoran, Penca Silat dan Tarling. Kekayaan ragam tepak kendang Sunda digarap dengan konsep “kebebasan dan ‘ke- baruan’. Metode yang digunakan untuk menciptakan tepak kendang jaipongan adalah “ngo lah nu aya maké cara: salambar langsung saayana tinu heubeul, ‘janten ku nyalira’, ngarobah nu aya (‘ditambah’, ‘dikurangan’, ‘dipotong’, ‘dikerepan’, ‘dicarangan’)â€.
Â
Kata kunci: Metode garap, Tepak Kendang Jaipongan
Â
Konsep dan Metode Garap dalam
Penciptaan Tepak Kendang Jaipongan
References
I Wayan Sadra
“Lorong Kecil Menuju Susunan Musik.†Makalah pada Lokakarya Metode Penciptaan, Pembelajaran dan Penilaian Hasil Karya Seni di ISI Yogyakarta, 13-17 Nopember.
Jakob Sumardjo
Filsafat Seni. Bandung: Institut Teknologi Bandung.
Muji Sutrisno.
“Basis†dalam Johanes Mardimin, ed., Jangan Tangisi Tradisi: Transformasi Budaya Menuju Masyarakat Indonesia Modern (Yogyakarta: Kanisius, 1994), 13.
Rahayu Supanggah
Bothekan Karawitan II: Garap. Surakarta: ISI Press Surakarta.
Save M. Dagun.
Kamus Besar Ilmu Pengetahuan. Cetakan kesatu. Jakarta: Lembaga Pengkajian Kebudayaan Nusantara.
Sri Hastanto.
“Pendidikan Karawitan: Situasi, Problema, dan Angan-Angan.†WILED, Jurnal Seni Sekolah Tinggi Seni Indonesia, Surakarta, (Maret 1977), 43.
_________.
“Karawitan Vokal: Kajian Konsep dan Teoritik,†dalam Waridi, ed., Hasil Simposium Karawitanologi. Surakarta: ISI Surakarta.
__________.
Konsep Pathet dalam Karawitan Jawa. Surakarta: ISI Press Surakarta.
Tati Narawati
Wajah Tari Sunda Dari Masa Ke Masa. Bandung: P4ST UPI.
Tubagus Mulyadi
“Gugum Gumbira Maestro Tari Jaipongan: Sebuah Biografi.†Tesis S-2 Program Studi Pengkajian Seni Pertunjukan dan Seni Rupa, Fakultas Pascasarjana, Universitas Gadjah Mada.
Nara Sumber
Gugum Gumbira. 65 tahun.
Seniman pencipta tari jaipongan, dari Bandung.
Ismet Ruchimat, S.Sen., M.Hum. 42 tahun.
Peñata karawitan di Jugala Group, dosen Karawitan STSI Bandung.
Suwanda. 58 tahun.
Seniman pencipta tepak kendang jaipongan, pangrawit Jugala Group tahun 1980-an, pimpinan “Suwanda Group†dari Karawang.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Penulis yang menerbitkan jurnal ini menyetujui persyaratan berikut:
Penulis memiliki hak cipta dan memberikan jurnal hak publikasi pertama dengan karya yang secara simultan dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution License yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan kepengarangan karya dan publikasi awal dalam jurnal ini.
Penulis dapat mengadakan perjanjian kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya dalam jurnal ini.
Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting pekerjaan mereka secara online (mis., Dalam repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengiriman, karena dapat menyebabkan pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.