Fenomena Gender dalam Dongkari Lagu-Lagu Tembang Sunda Cianjuran
DOI:
https://doi.org/10.26742/panggung.v24i1.102Abstract
ABSTRACT
This article,“Gender Fenomena in Dongkari of Tembang sunda cianjuran Songs,” is a small part of my dissertation entitled “Gender dalam Tembang sunda cianjuran,” which is then elaborated in accordance with the theme of this article. This article is intended to study gender fenomena in one of a number of aspects of Tembang sunda cianjuran, dongkari. How far gender ideology in social life a?ects the performance of Tembang sunda cianjuran, especially in using dongkari in Tembang sunda cianjuran songs, and vise versa.From this study, it is obtained a conclusion asserting that gender fenomena can be found in dongkari. This are shown by the existence of masculine and feminine or- nament/dongkari which are each usually used by men and women singers in singing the Tembang sunda cianjuran songs. However, this can not be free from cross-gender fenomena which always par- ticipate in it so that in certain cases, masculine ornamnet/dongkari can be used by women singers, and vise versa. The relationship between gender fenomena found in ornament/dongkari and its using by men and women singers in performance of Tembang sunda cianjuran shows mutual relationship and influence between both the gender ideology which is embedded in the Sundanese life and the perfomance of music—Tembang sunda cianjuran.
Keywords: gender, Tembang sunda cianjuran, ornamen/dongkari
ABSTRAK
Tulisan ini, “Fenomena Gender dalam Dongkari Lagu-lagu Tembang Sunda Cainjuran,” merupakan bagian kecil dari disertasi penulis berjudul “Gender dalam Tembang Sunda Cianjuran,” yang kemudian diolah kembali sesuai dengan tema tulisan ini. Tulisan ini ber- maksud untuk mengkaji fenomena gender dalam salah satu unsur tembang sunda cianjuran tersebut, yaitu dongkari. Sejauh mana ideologi gender dalam kehidupan masyarakat ber- pengaruh terhadap pertunjukan tembang sunda cianjuran, khususnya dalam menggunakan dongkari lagu-lagu tembang sunda cianjuran; dan sebaliknya. Dari kajian tersebut diperoleh kesimpulan yang menyatakan bahwa fenomena gender dapat ditemukan dalam ornamen/ dongkari. Hal ini ditunjukkan oleh adanya ornamen/dongkari yang bersifat maskulin dan feminin yang masing-masing biasa digunakan oleh penembang pria dan wanita dalam menembangkan lagu-lagu tembang sunda cianjuran. Kendatipun demikian, hal tersebut tidak terlepas dari fenomena cross-gender yang senantiasa hadir menyertainya sehingga dalam kasus-kasus tertentu, ornamen/dongkari yang bersifat maskulin bisa pula digunakan oleh penembang wanita; dan demikian pula sebaliknya. Keterkaitan antara fenomena gen- der yang ditemukan dalam ornamen/dongkari dan penggunaannya oleh penembang pria dan wanita dalam praktik pertunjukan tembang sunda cianjuran menunjukkan adanya sa- ling keterkaitan dan saling memengaruhi antara ideologi gender yang melekat dalam ke- hidupan masyarakat Sunda dan pertunjukan musik—tembang sunda cianjuran.
Kata kunci: gender, tembang sunda cianjuran, ornamen/dongkari
References
Ace Hasan Su’eb
Wawasan Tembang Sunda. Bandung: CV Geger Sunten.
Apung Wiratmadja
Sumbangsih kana Tembang Sunda.
Bandung: Purnamasari.
---------------
Kuring jeung Tembang (Pamanggih & Papanggihan). Bandung: Citra Mus- tika.
---------------
Mengenal Seni Tembang Sunda. Ban- dung: CV Wahana Iptek Bandung.
---------------
Salawé Sesebitan Hariring. Bandung: PT Kiblat Buku Utama.
Deni Hermawan
“Gender Issues in Mythology, Symbol- ism and Performance of Tembang Sun- da cianjuran in West Java, Indonesia: the Role of Female Instruments and Singers.†1 of 3 M.A. Papers. Washing-
ton: University of Washington, USA
---------------
Etnomusikologi: Beberapa Permasalah- an dalam Musik Sunda. Bandung: STSI Press.
---------------
“Membaca Potensi Tembang sunda cianjuran dalam Upaya Meningkat- kan Pemahaman terhadap Nilai-ni- lai Budaya Sunda.†Arena: Seni Per- tunjukan Karya dan Karsa Budaya Bangsa, hlm. 24-42.
---------------
“Gender dalam Tembang Sunda Ci- anjuran.†Disertasi. Bandung: Univer- sitas Padjadjaran.
Deni Hermawan dan H.M. Yusuf Wirdiredja
“MPOS2E Vokal Tembang sunda cian- juran Berbasis Teknologi Multime- dia.†Bahan Ajar, P3AI STSI Bandung.
Denny R. Natamihardja
Ngaguar Mamaos Cianjuran. Cianjur: Lembaga Kebudayaan Cianjur.
Elis Rosliani
“Teknik Vokal A. Tjitjah dalam Tem- bang sunda cianjuran.†Skripsi Sarjana STSI Bandung.
Enip Sukanda
“Tembang sunda cianjuran: Sekitar Pembentukan dan Perkembangan- nya.â€Bandung: Proyek Pengembang- Institut Kesenian Indonesia Subpro- yek Akademi Seni Tari Indonesia Bandung.
Koskoff, Ellen
“An Introduction to Women, Music, and Culture.†dalam Women and Mu-
sic in Cross-Cultural Perspective, Ellen
Koskoff, ed. Urbana and Chicago: University of Illinois Press.
M. Yusuf Wiradiredja, dkk.
Tembang sunda cianjuran: Bahan Ap- resiasi Siswa SD dan SLTP di Kabupa- ten Cianjur. Cianjur: Kerja sama Di- nas P & K Kabupaten Cianjur dengan Jurusan Karawitan STSI Bandung.
Moore, Henrietta L.
Feminism and Anthropology. Third E- dition. Cambridge: Polity Press.
Rina Sarinah
“Teknik Penyuaraan Tembang sunda cianjuran Wanda Papantunan dan Je- jemplangan Bakang Abubakar.†Skrip- si Sarjana, STSI Surakarta.
William, Sean
“The Urbanization of Tembang Sunda, an Aristrocratic Musical Genre of West Java.†Ph.D. Dissertation, University of Washington.
Zanten, Willem van
“Tembang Sunda: an Ethnomusicologi cal Study of the Cianjuran Music in West Java.†Ph.D. Dissertation, Uni- versity of Leiden.
---------------
Sundanese Music in the Cianjuran
Style. Holland: Foris Publication.
---------------
“The Merriage Relationship between Player and Kacapi Zither in West Java.†Ethnomusicology Forum, Vol. 17, No.
, pp. 41-65.
Downloads
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Penulis yang menerbitkan jurnal ini menyetujui persyaratan berikut:
Penulis memiliki hak cipta dan memberikan jurnal hak publikasi pertama dengan karya yang secara simultan dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution License yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan kepengarangan karya dan publikasi awal dalam jurnal ini.
Penulis dapat mengadakan perjanjian kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya dalam jurnal ini.
Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting pekerjaan mereka secara online (mis., Dalam repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengiriman, karena dapat menyebabkan pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.