Model Pelatihan Tari: Penguatan Kompetensi Pedagogik & Profesionalisme Guru

Agus Budiman, Ria Sabaria, Purnomo Purnomo

Abstract


penting. Keberadaannya memiliki peran sentral dalam mewujudkan suatu kualitas mutu
pendidikan, termasuk dalam penyelenggaran pendidikan seni tari di sekolah dasar. Tujuan
penulisan ini adalah ingin memberikan data dan informasi mengenai kegiatan pelatihan
tari pada guru-guru seni budaya yang dilaksanakan di Kabupaten Tasikmalaya dalam
mengembangkan kemampuan pedagogik dan profesionalisme guru Seni Budaya. Penelitian
ini menerapkan metode pengumpulan data kuantitatif deskriptif dengan menyebarkan
angket kepada 170 responden. Metode pelatihan tari yang dikembangkan dalam kegiatan ini
menggunakan konsep model pelatihan empat langkah dari Crone Hunter dengan melalui
tahapan pembentukan kelompok/peserta pelatihan, identifikasi kebutuhan belajar, penentuan
kurikulum atau program pelatihan, dan mengevaluasi pelaksanaan dari hasil pelatihan. Hasil
kegiatan pelatihan ini menunjukan adanya peningkatan kompetensi pedagogik dan kompetensi
profesional, melalui hasil pengukuran evaluasi kegiatan yang disebarkan melalui instrumen
angket evaluasi pelaksanaan pelatihan.
Kata Kunci: Model Pelatihan, Tari, Kompetensi Pedagogik, Profesionalisme Guru


Full Text:

PDF

References


Ardipal, A. (2012). Kurikulum Pendidikan

Seni Budaya yang Ideal bagi Peserta

Didik di Masa Depan. Komposisi:

Jurnal Pendidikan Bahasa, Sastra, Dan

Seni, 11(1). https://doi.org/10.24036/

komposisi.v11i1.69

Arifin, M. (2017). Pengaruh Kompetensi dan

Kepuasan Guru Terhadap Kinerja

Guru SMA Negeri di Wilayah Bakorwil

I Jawa Timur. Jurnal Ilmu Ekonomi

Dan Manajemen, 4(1), 36–43.

Barbazette, J. (n.d.). The Art Of Great Training.

Training.

Cattell, A. (2007). The Training Design

Manual ??? The Complete Practical

Guide to Creating Effective and

Successful Training Programmes.

In Industrial and Commercial

Training (Vol. 39). https://doi.

org/10.1108/00197850710721435

Chaya, I. N. (2014). Intensitas Budaya dalam

Dunia Kepenarian. Panggung, 24(3).

https://doi.org/10.26742/panggung.

v24i3.126

Deer Richardson, L. (2004). Principles and

Practice of Informal Education.

In Principles and Practice of

Informal Education. https://doi.

org/10.4324/9780203017852

Deny Setiawan, & Joni Sitorus. (2017).

Urgensi Tuntunan Profesionalisme dan

Harapan Menjadi Guru Berkarakter.

Cakrawala Pendidikan, (1), 122–129.

Dewi, M. S. (2013). Meningkatkan Hasil

Belajar Menari Kreatif Melalui

Pendekatan Pembelajaran Piaget Dan

Vygotsky. Panggung, 23(1). https://doi.

org/10.26742/panggung.v23i1.88

Dewi, T. anggia. (2015). Pengaruh

Profesionalisme Guru Dan Motivasi

Kerja Terhadap Kinerja Guru Ekonomi

Sma Se-Kota Malang. Promosi (Jurnal

Pendidikan Ekonomi), 3(1), 24–35.

https://doi.org/10.24127/ja.v3i1.148

Febriana, R. (2016). Identifikasi Komponen

Model Pelatihan Pedagogi untuk

Meningkatkan Profesionalitas Calon

Guru Kejuruan. Jurnal Pendidikan

Teknologi Dan Kejuruan, 23(1), 79.

https://doi.org/10.21831/jptk.v23i1.9487

Febrianis, I., Muljono, P., & Susanto, D.

(2014). Pedagogical competence-based

Training Needs Analysis for Natural

Science Teachers. Journal of Education

and Learning (EduLearn), 8(2), 144.

https://doi.org/10.11591/edulearn.

v8i2.216

Hendri, E. (2010). Guru Berkualitas:

Profesional Dan Cerdas Emosi Oleh:

Edi Hendri Abstrak. Jurnal Saung

Guru, 1(2), 2. Retrieved from http://file.

upi.edu/Direktori/Jurnal/Saung_Guru/

Vol._1_No._2/Edi__Hendri-Guru_

Berkualitas_Profesional_Dan_Cerdas_

Emosi.Pdf

Iriani, Z. (2012). Peningkatan Mutu

Pembelajaran Seni Tari di Sekolah

Dasar. Komposisi: Jurnal Pendidikan

Bahasa, Sastra, Dan Seni, 9(2). https://

doi.org/10.24036/komposisi.v9i2.98

Iryanti, V. E., & Jazuli, M. (2001). Wacana

Pendidikan Seni. Harmonia Jurnal

Pengetahuan Dan Pemikiran Seni, 2(2),

–48.

Kearns, L. (2017). Dance critique as signature

pedagogy. Arts and Humanities in

Higher Education, 16(3), 266–276. https://

doi.org/10.1177/1474022216652768

Ketut, D., & Ushani, D. (2017). Indikator Guru

Inspiratif Dan Profesional. (March).

Knowles, Malcolm S., (2005). Elwood Holton,

and Richard Swanson. “The adult

learner: the definitive classic in adult

education and human resource

development (6th).” Burlington, MA:

Elsevier

Miller, J. a. ., & Osinski, D. M. (2002).

Training needs assessment. https://doi.

org/10.1108/03090599310023691

Muhson, A. (2012). Meningkatkan

Profesionalisme Guru: Sebuah Harapan.

Jurnal Ekonomi Dan Pendidikan, 1(2).

https://doi.org/10.21831/jep.v1i2.665

Nur, A. A. (2014). Meningkatkan Kompetensi

Pedagogik Guru Di Sd Yayasan

Mutiara Gambut. Jurnal Administrasi

Pendidikan, 2(1), 65–72. Retrieved from

http://ejournal.unp.ac.id/index.php/

bahana/article/view/3735

Practices, R., & Arts, I. N. (n.d.). Pamela

Burnard, Sarah Hennessy-Reflective Practice in Arts Education (Landscapes_

the Arts, Aesthetics, and Education)

(2006).pdf.

Ranaklince. (2016). Strategi Peningkatan

Profesionalisme Guru Dalam

Menghadapi Tantangan Di Era Digital.

Prosiding Temu Ilmiah Nasional Guru

(Ting), (November), 164–179.

Renita, Reni, and Anthonius Whisnu Perdana

Widiputra. (2019). “Pelatihan Operator

Pemetaan Implementasi Sistem

Penjaminan Mutu Internal (SPMI)

Dan Qa Docs.” Quality Assurance

Practice 1.1

Rian Anggara, & Umi Chotimah. (2012).

Penerapan Lesson Study Berbasis

Musyawarah Guru Mata Pelajaran

(Mgmp) Terhadap Peningkatan

Kompetensi Profesional Guru Pkn Smp

Se-Kabupaten Ogan Ilir. Jurnal Forum

Sosial, V(02).

Schwarz, R. (2002). The Skilled Facilitator

Fieldbook. In Consulting to

Management (Vol. 14).

Sudrajat, Akhmad. (2010). “Aspek dan

Indikator Kompetensi Pedagogik

Guru.”.

Suhaya. (2016). Pendidikan Seni Sebagai

Penunjang Kreatifitas. Jurnal

Pendidikan Dan Kajian Seni, 1(1), 1–15.

Tarbiyah, F., Sultan, I., Hasnuddin, M.,

Jenderal, J., No, S., & Serang, C. (2014).

Terhadap Profesionalisme Guru

Sekolah Menengah Atas Negeri Provinsi

Banten Contribution of the Principal

Supervision of Development Model

Towards Teacher Professionalism.

(1994), 295–309.

Tentang, S., Pembelajaran, P., Kontribusinya, D.

A. N., Hasil, T., Ipa, B., Smp, D. I., & Kota,

M. T. S. (2012). Kompetensi Profesional,

Pedagogik Guru Ipa, Persepsi Siswa

Tentang Proses Pembelajaran, Dan

Kontribusinya Terhadap Hasil Belajar

Ipa Di Smp/Mts Kota Banjarbaru.

Innovative Journal of Curriculum and

Educational Technology, 1(1). https://

doi.org/10.15294/ijcet.v1i1.127

Triana, D. D. (2016). Strategi Evaluasi Formatif

sebagai Peningkatan Keterampilan

Menari. Panggung, 26(1), 1–13. https://

doi.org/10.26742/panggung.v26i1.157

Wibawa, A. P. (2017). Paradigma Pendidikan

Seni Di Era Globalisasi Berbasis

Wacana. Dharmasmrti, XVI(1), 48–56.

Retrieved from https://media.neliti.

com/media/publications/266338-

paradigma-pendidikan-seni-di-eraglobali-

c4af3bbf.pdf

Yusnita, Y., Eriyanti, F., Engkizar, E., Anwar,

F., Putri, N. E., Arifin, Z., & Syafril,

S. (2018). The Effect of Professional

Education and Training for Teachers

(PLPG) in Improving Pedagogic

Competence and Teacher Performance.

Tadris: Jurnal Keguruan Dan Ilmu

Tarbiyah, 3(2), 123. https://doi.

org/10.24042/tadris.v3i2.2701




DOI: http://dx.doi.org/10.26742/panggung.v30i4.1370

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Statistik Pengunjung Jurnal Panggung


 Jurnal ini terlisensi oleh Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Creative Commons License

Editor Office:

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M)
Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung Gedung Rektorat Lantai 4
Jl. Buah Batu No. 212 Bandung 40116 
Email: penerbitan@isbi.ac.id or redaksi.panggung@gmail.com
Phone: 022 7314982 Fax: +022 7303021