Reduplikasi Upacara Adat Bapelas Sebagai Simbol Kekuasaan Kerajaan Kutai Kartanegara
Abstract
Subjek penelitian ini adalah upacara adat Bapelas. Objek pembahasannya tentang pembacaan
simbol-simbol kekuasaan di upacara adat Bapelas. Pembacaan simbol dilakukan dalam bentuk
reduplikasi dan pengamatan langsung struktur pelaksanaan upacara adat Bapelas. Pengkajian
ini dilakukan melalui pengumpulan data-data secara empiris, bersifat induktif, menggunakan
metode kualitatif dan analisis interpretatif. Reduplikasi upacara adat Bapelas merupakan
pengulangan upacara ritual-sakral warisan leluhur secara turun-temurun dari tahun ke tahun.
Upacara adat Bapelas menyimpan banyak simbol-simbol yang mencerminkan kekuasaan
sultan sebagai pemegang kekuasaan di Kerajaan Kutai. Namun sultan sendiri tidak memegang
kekuasaan dan wewenang di masa pemerintahan Republik Indonesia. Kekuasaan dalam
penelitian ini, hanya sebatas kekuasaan sultan sebagai pemegang kekuasaan adat di kerajaan.
Kekuasaan dan wewenang hanya sebagai simbol legitimasi atau pengakuan bahwa Kerajaan
Kutai Kartanegara sampai saat ini masih berdiri. Pemerintah Indonesia menjadikan Kerajaan
ini sebagai warisan budaya (kearifan lokal) dan pariwisata bagi kemajuan ekonomi, sosial, dan
politik Kutai Kartanegara .
Kata Kunci: Bapelas, simbol, kekuasaan.
Full Text:
PDF DOWNLOAD (Bahasa Indonesia)References
Suharno. (2015). Seni Dalam Bingkai
Budaya Mistis: Nilai Life Force
Dan Transformasinya Ke Budaya
Ontologis. Panggung. 25(3), 239.
Santosa, Imam. (2014). Tradisi, Bentuk, Nilai
dan Identitas Desain Produk Abad 19-20.
Panggung. 24(2). 153.
Bachroel, Harry. (2009). Kumpulan Catatan
Berhubungan Dengan Adat Kutai
Kartanegara Ing Martadipura. Kutai
Kartanegara: DISBUDPAR.
Barthes, Roland. (2006). Membedah Mitos-mitos
Budaya. Jakarta: Jalasutra.
Bascom, William. (1965). A. Four Function Of
Folklor (Alan Dundes. ed). Englewood
Cliff: NJ.Prentice Hall. Inc.
Budiarjo, Miriam. (1986). Aneka Pemikiran
Tentang Kuasa Dan Wibawa. Surabaya:
Pustaka Sinar Harapan.
D, Adham. 2009. Salasilah Kutai. Kutai
Kartanegara, Kaltim: Dikbudpar .
Danesi, Marcel. 2011. Pesan, Tanda, Dan Makna
Buku Teks Dasar Mengenal Semiotika dan
Teori Komunikasi. Yogyakarta: Jalasutra.
Danandjaja, James. 2002. Folklor Indonesia.
Jakarta: PT. Pustaka Utama Grafiti,
DISBUDPAR. 2009. Etnografi Dayak Di
Kabupaten Kutai Kartanegara Provinsi
Kalimantan Timur. Tenggarong:
DISBUDPAR.
Eliade, Mircea. 2002. Sakral Dan Profan.
Yogyakarta: Fajar Pustaka Baru.
Ernest. 1944. Manusia dan Kebudayaan.
Jakarta: PT.Gramedia.
J. Moleong, Lexi. 2011. Metodologi penelitian
Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT.
Remaja Rosadakarya.
Moedjanto. 1987. Konsep Kekuasaan Jawa.
Yogyakarta: Kanisius.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kunatitatif
Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sumardjo,Jakob. 2010. Estetika Paradoks
(revisi). Bandung: Sunan Ambu PRESS
STSI.
Supardan, dadang. 2000. Pengantar Ilmu Sosial:
Sebuah Kajian Pendekatan Struktural.
Yogyakarta: Bumi Aksara.
Dillistone, F.W. (2002). The Power Of Symbols
(terjemahan). Yogyakarta: Kanisius
DOI: http://dx.doi.org/10.26742/panggung.v31i3.1679
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Statistik Pengunjung Jurnal Panggung
Jurnal ini terlisensi oleh Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Editor Office:
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M)
Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung Gedung Rektorat Lantai 4
Jl. Buah Batu No. 212 Bandung 40116
Email: penerbitan@isbi.ac.id or redaksi.panggung@gmail.com
Phone: 022 7314982 Fax: +022 7303021