Wayang dalam Tari Sunda Gaya Priangan
DOI:
https://doi.org/10.26742/panggung.v26i2.173Abstract
ABSTRACT
Â
This paper is a study on the potential  of puppet (wayang)  in the scope of Sundanese  culture of  Priangan subculture,  especially  dance.  Formerly  the term  of wayang  means  to call dolls made of wood which  are  played  by a puppeteer (dalang)  in a performance  of puppetry  art or to tell  the story  of its performance,  and it is also directly  to call the art of Wayang  Golek puppetry. Later, the potential  of wayang affects strongly  to the various  aspects of life which are related  to belief and art, including  to Sundanese  dance of Priangan style. Since  wayang con- sists of religious sense which is implied in the story, thus wayang in Sundanese  dance of Priangan style is not  separated from the mission  or moral value to the guidance  of life. The emerge of Wayang Wong Priangan  revealed as a dance drama with dialogue carrying  the story of wayang in complete or partly,  and there are always,  conflicts  between the evil wayang  characters  and the ones who extinguish  the evils.
Â
Keywords: Priangan subculture, Wayang Dance, Priangan style
Â
Â
Â
ABSTRAK
Â
Tulisan ini merupakan kajian terhadap potensi wayang dalam lingkup budaya Sunda subkultur Priangan, khususnya seni tari. Awalnya kata wayang diartikan untuk menyebut boneka dari kayu yang dimainkan dalang dalam pertunjukan seni pedalangan atau untuk menunjukkan ceritanya dalam pertunjukan seni padalangan, dan juga bisa secara langsung untuk menyebut seni padalangan Wayang Golek. Selanjutnya potensi wayang ini berpengaruh kuat ke dalam beberapa aspek kehidupan yang berbau kepercayaan dan juga kesenian, termasuk ke tari Sunda gaya Priangan. Karena wayang mengandung makna religius yang tersirat dalam isi ceritanya, maka wayang dalam tari Sunda gaya Priangan tidaklah lepas dari misi atau pesan moral ke arah tuntunan hidup. Lahirnya Wayang Wong Priangan, terungkap sebagai bentuk dramatari berdialog dengan membawakan cerita wayang secara utuh atau sebagian, dan senantiasa adanya pertentangan antara tokoh wayang yang jahat dengan yang menumpas kejahatan.
Â
Kata kunci: subkultur Priangan, Tari Wayang, gaya Priangan
References
Atja dan Saleh Danasasmita
81 “ C a r i t a P a r a h i y a n g a n †, P r o y e k
Pengembangan Permuseuman Jawa
Barat, Bandung.
Ben Suharto
86 B a g a i m a n a M e m pe r s i a pk a n
P e m e n t a s a n Sua t u D r a m a t a r i ,
dalam buku Pengantar Elementer
Ta r i d a n B e b e r a p a M a s a l a h Ta r i ,
Jakarta: Depdikbud.
Burhan Nurgiyantoro
98 Tr a n s f o r m a s i U n s u r P e wa y a n g a n
dalam Fiksi Indonesia, Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press.
Bouman P.J.
68 Sosiologi, Pengertian dan Masalah,
J a k a r t a : Ya ya s a n Pe n d i d i k a n
Masyarakat.
Edi Sedyawati
86 Perkembangan Dramatari di Indo-
nesia, dalam Pengantar Elementer
Ta r i d a n B e b e r a p a M a s a l a h Ta r i ,
Jakarta: Depdikbud.
Enoch Atmadibrata
86 Dramatari Sebagai Suatu Bentuk
K a r y a Se n i , d a l a m P e n g a n t a r
E l e m e n t e r Ta r i d a n B e b e r a p a
Masalah Tari, Jakarta: Depdikbud.
Harrymawan RMA
76 D r a m a t u rg i , Yo g ya k a r t a :
Konservatori Tari Indonesia.
Hazim Amir
94 N i l a i - N i l a i E t i s d a l a m W a y a n g ,
Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Iyus Rusliana
89 Mengenal Sekelumit Tari Wayang
Jawa Barat, Bandung: ASTI.
————————
02 Wayang Wong Priangan, Bandung:
Kiblat Buku Utama.
Kusnaka Adimiharja
98 M a s ya r a k a t E g a l i t e r, KO M PAS
Minggu, 23 Februari 1998, hal. 3.
Mulyono
78 Simbolisme dan Mistikisme dalam
Wayang, Jakarta: Haji Masagung.
Momon Wirahadikusumah
76 Ka m u s U m u m B AS A S U N D A,
Bandung: Tarate.
Salmun MA
42 Padalangan, Jakarta: Balai Pustaka.
Soedarsono
97 W a y a n g W o n g D r a m a t a r i Ri t u a l
Kenegaraan di Keraton Yogyakarta,
Yogyakarta: Gadjah Mada Univer-
sity Press.
Tjetje Somantri
51 “Tari-Tarian di Pasundanâ€, dalam
M a j a l a h B u l a n a n J a wa t a n
Kebudayaan Jawa Barat, No. 20.
Wojowasito
77 Kamus Kawi-Indonesia, Bandung: Pangarang.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Penulis yang menerbitkan jurnal ini menyetujui persyaratan berikut:
Penulis memiliki hak cipta dan memberikan jurnal hak publikasi pertama dengan karya yang secara simultan dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution License yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan kepengarangan karya dan publikasi awal dalam jurnal ini.
Penulis dapat mengadakan perjanjian kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya dalam jurnal ini.
Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting pekerjaan mereka secara online (mis., Dalam repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengiriman, karena dapat menyebabkan pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.