Tokoh Bisma dalam Dramatari Amba Bisma
DOI:
https://doi.org/10.26742/panggung.v30i1.1145Abstract
ABSTRACT
Dramatari Amba Bisma is one of the works of Iyus Ruslianan and Eti Mulyati from the results of research
on the art that was performed at the Sunan Ambu Building, on October 28, 2019. The Dramatari was
sourced from the Mahabharata and Bharatayuda plays, from the Mahabharata play that sparked the meeting
of Amba and Bisma while still on October 28, 2019. girls and young men who differed in their desires
and purpose in life, while from Bharatayuda’s story told about the death of Bhishma in the Bharatayuda
war. This article aims to reveal the figure of Bhishma in Amba Bhishma’s drama, Bhishma is one of the
characters in puppets who are magic and do not want to be crowned as kings for the Hastinapur family,
he chose the way of life as a receipt rather than as a king. Because of his life choices, he was determined not
to get married. Not only does Bhishma have a very problematic way of life, but many positive qualities
deserve to be emulated. The method used is qualitative with a descriptive analysis approach, namely
through literature study, interviews, and participatory observation. The results obtained from the analysis
of Amba Bisma’s dramatari work can be seen by two positive characters in Bisma, namely; 1) sacrifices.
2) More loyal to the knight’s oath than to the family that is most dear. During the Baratayuda Bisma war
as warlord on the Kurawa side, he was killed by Srikandi’s arrow.
Keywords: Bhishma, Dramatari,Mahabharata,Bharatayuda
ABSTRAK
Dramatari Amba Bisma merupakan salah satu karya Iyus Ruslianan dan Eti Mulyati dari hasil
penelitian karya seni yang di pertunjukan di Gedung Sunan Ambu, pada tanggal 28 Oktober
2019. Dramatari tersebut bersumber dari lakon Mahabharata dan Bharatayuda, dari lakon
Mahabharata menceritkan pertemuan Amba dan Bisma saat masih gadis dan jejaka yang
berbeda keingin dan tujuan hidupnya, sedangkan dari lakon Bharatayuda menceritakan tetang
gugurnya Bisma dalam perang Bharatayuda. Artikel ini bertujuan ingin mengungkapkan
tokoh Bisma dalam dramatari Amba Bisma, yakni Bisma merupakan salah satu tokoh dalam
pewayangan yang merupakan tokoh sakti dan tidak bersedia dinobatkan sebagai raja demi
kesatuan keluarga Hastinapura, Bisma memilih jalan hidup sebagai resi ketimbang sebagai raja.
Hal ini diperkuat dengan keyakinannya, untuk tidak menikah. Bisma tidak hanya memiliki jalan
hidup yang sangat problematik, akan tetapi banyak sifat positif yang pantas untuk diteladani.
Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif analisis, yaitu melalui
studi pustaka, wawancara, dan observasi partisipasi. Hasil yang diperoleh dari analisis garapan
dramatari Amba Bisma dapat diketahui dua karakter positif yang ada pada diri Bisma yaitu; 1)
suka berkorban. 2) Lebih setia pada sumpah kesatria ketimbang dengan keluarga yang paling
disayangi. Pada perang Baratayuda Bisma sebagai panglima perang di pihak Kurawa menemui
ajalnya tertusuk panahnya Srikandi.
Kata Kunci: Tokoh Bisma, dramatari, Mahabharata, Bharatayuda
References
Daftar Pustaka
Alwasilah, A. Chaedar. 2003. Pokoknya
Kualitatif : Dasar-dasar melakukan
penelitia kualitatif. Jakarta: Pustaka
Jaya.
Acmad, Sriwintala. 2014. Ensi klopedia :
Karakter tokoh-tokoh wayang.
Menyikapi nilai-nilai adiluhung di
balik karakter wayang. Yogyakarta:
Araska.
Dibia, I Wayan. Et.al. 2006. Tari Komunal.
Buku Pelajaran Kesenian Nusantara.
Jakarta: Lembaga Pendidikan Seni
Nusantara.
Jaeni, 2015. Metode Penelitian Seni Subjektif-
Interpritif Pengkajian dan Kekaryaan
Seni. Bandung : Sunan Ambu Press.
Mulyon, Sri. 1989. Simbolisme dan Mistikisme,
dalam wayang. Jakarta: Haji
Masagung.
Moelyono, M. Anton. 1991. Ed. Kamus Besar
Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka.
Nalan. S. Arthur. 2012. “Komunikasi Dalang
dalam Konsep Mandala Wiwaha
Asep Sunandar Sunarya”. Jurnal
Panggung 22 (3), 293-305.
Rusliana. Iyus. 2002. Wayang Wong Priangan.
Kajian Mengenai Pertunjukn
Dramatari Tradisional di Jawa Barat.
Bandung: PT Kiblat Buku
Utama.
__________. 2010.”Jaya Perbangsa Lakon
Ritual Ruat Sunatan Dalam
Pertunjukan Wayang Wong di
Kabupaten Garut”. Jurnal Panggung 20
(1),
-92.
Sena Wangi. 2008. Ensiklopedi Wayang
Indonesia. Jakarta: Sena Wangi.
Sukatno, 2003. Tokoh Tokoh Ambigous Dalam
Pertunjukan Wayang kulit purwa gaya
Ki Nartasabda. Surakarta+: STSI Laporan
Penelitian.
Soedarsono. 1999. Metodologi Penelitian Seni
Pertunjukan dan Seni Rupa, Bandung:
Masyarakat Seni pertunjukan
Indonesia.
___________ 1997. Wayang Wong Dramatari
Ritual Kenegaraan di Keraton
Yogyakarta. Yogyakarta: Gadjah Mada
Uniersity Press.
Soepandi. Atik. 1988. Tetekon Padalangan
Sunda. Jakarta: Balai Pustaka.
Sutopo, Heribertus B. 1996. Metode Penelitian
Kualitatif: Metode Penelitian untuk
ilmu- ilmu Sosial dan Budaya.
Surakarta;
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Penulis yang menerbitkan jurnal ini menyetujui persyaratan berikut:
Penulis memiliki hak cipta dan memberikan jurnal hak publikasi pertama dengan karya yang secara simultan dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution License yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan kepengarangan karya dan publikasi awal dalam jurnal ini.
Penulis dapat mengadakan perjanjian kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya dalam jurnal ini.
Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting pekerjaan mereka secara online (mis., Dalam repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengiriman, karena dapat menyebabkan pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.