Pengemasan Seni Pertunjukan Tradisional Sebagai Daya Tarik Wisata di Istana Basa Pagaruyung
DOI:
https://doi.org/10.26742/panggung.v28i3.475Abstract
Abstract
This research aims to describe the traditional performing arts of Minangkabau performed in the tourist attraction of Basa Pagaruyung palace. This research uses the descriptive-analysis method by registering the traditional performing arts of Minangkabau in the surrounding environment of the palace, both in textual and contextual approach. The theory used in this research is the packaging theory of performing arts. The research results show that the tourist attraction of Basa Pagaruyung palace has various attractions visited by many tourists in holidays namely its natural landscape, culinary, and museum, but it is lack of the traditional performing arts included. The performances are only performed in 25% of the total amount of holidays in one year. Around this tourist attraction, there are approximately 200 art studios that have the performing arts packages, namely music performances, dance performances; and Minangkabau traditional theatre. The packages consist of traditional arts and newly choreographed or composed arts, both in their materials and costumes.
Keywords: The package of performing arts, traditional, tourist attraction
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan seni pertunjukan tradisional Minangkabau yang ditampilkan pada obyek wisata Istana Basa Pagaruyung. Penelitian ini menggunakan metode deskritif analisis, dengan mendata secara tekstual dan kontekstual seni pertunjukan tradisional di sekitar kawasan obyek wisata Istana Basa Pagaruyung. Teori yang digunakan adalah teori kemasan seni pertunjukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa obyek wisata Istana Basa Pagaruyung memiliki berbagai daya tarik wisata alam, kuliner, dan museum yang ramai dikunjungi wisatawan pada hari libur. Namun demikian, obyek wisata ini belum memanfaatkan seni pertunjukan tradisional secara optimal. Pementasan ini dilakukan hanya 25 % dari jumlah hari libur yang ada dalam satu tahun. Di sekitar obyek wisata terdapat lebih kurang 200 sanggar seni pertunjukan tradisional yang memiliki paket seni pertunjukan musik, pertunjukan tari, dan teater tradisional. Paket seni pertunjukan terdiri dari seni tradisional dan paket seni yang telah dikreasikan, baik dari segi garapan materi dan kostum.
Kata kunci: kemasan seni pertunjukan, tradisional, daya tarik wisata
References
Ardipal. (2015). Peran Partisipan sebagai bagian Infrastruktur Seni di Sumatra Barat: Perkembangan Musik talempong Kreasi. Resital, 16 (2), 15-24.
Bahar, M. (2011). Musik Perunggu Nusantara, Bandung: Bumi Grafika Utama.
-----------. (2013). Islam dan Kebudayaan Seni Minangkabau. Padangpanjang: Institut Seni Indonesia Padangpanjang.
Evadila. (2014). Merefleksikan Kaba Anggun Nan Tongga Melalui koreografi ”Pilihan Andami”. Ekspresi Seni, 16 (2), 199-218.
Dewi, K. R. (2012). Strategi Media Promosi pada Destinasi Pariwisata Istana Paraguyung, Bali: Universitas Udayana.
Disbudpar. (2000). Folklore Indonesia: Ilmu Gosip, Dongeng, dan lain-lain. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti
Gusriani, T., dkk. (2014). Analisis Pengembangan Objek Wisata Istana Basa Pagaruyung di Kabupaten Tanah Datar. Padang: Fak. Ekonomi Universitas Bung Hatta.
Hajizar. (2015). Komposisis Musik Orkestra ”Jalua Mudiak” Berkarakter Musik Vokal Pedalaman Minangkabau. Jurnal Pengkajian dan Penciptaan Seni Laga-Laga, 01 (1), 1-10.
Heristina, D. (2016). Keberlanjutan dan Perubahan Seni Pertunjukan Kuda Kepang di Sei Banban Serdang Bedagai Sumatra Utara. Panggung, 26 (2), 139-150.
Hughes, H. (2000). Art Entertaiment and Tourims, Butterworth-Heineman: Woburn
Kasman, S. (2011). Komodifikasi Kesenian tradisional Wacana Estetika Posmodern dalam Pariwisata. Eksperesi Seni, 13 (2), 163-174.
Santoso. (2004). Mencermati Seni Pertunjukan II, Surakarta: STSI, Ford Foundation.
Soedarsono, R.M. (1999). Seni Pertunjukan Indonesia dan Pariwisata. Yogyakarta: Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia dan art.line.
Wikandia, R. (2016). Pelestarian dan Pengembangan Seni Ajeng Sinar Pustaka pada Penyambutan Penganten Khas Karawang. Panggung, 26 (1), 58-69.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Penulis yang menerbitkan jurnal ini menyetujui persyaratan berikut:
Penulis memiliki hak cipta dan memberikan jurnal hak publikasi pertama dengan karya yang secara simultan dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution License yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan kepengarangan karya dan publikasi awal dalam jurnal ini.
Penulis dapat mengadakan perjanjian kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya dalam jurnal ini.
Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting pekerjaan mereka secara online (mis., Dalam repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengiriman, karena dapat menyebabkan pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.