MAKNA BUDAYA POHON AREN DALAM PENDEKATAN EKOLOGI BUDAYA DI KAMPUNG ADAT DUKUH, CIKELET, GARUT

Iip Sarip Hidayana, Neneng Yanti Khozanatu Lahpan

Abstract


Bagi masyarakat adat, hubungan manusia dengan alam sangatlah penting. Ketergantungan manusia pada alam membuat perlakuan dan penghormatan kepada alam menjadi bagian dari nilai hidup yang dianut. Ketika terjadi perubahan dalam memperlakukan alam, maka terjadi pergeseran dan perubahan pada nilai yang mereka anut. Pohon aren merupakan simbol penting dalam lahirnya kampung adat Dukuh di Garut, Jawa Barat. Namun demikian, pergeseran nilai aren secara ekonomis menjadikan pengelolaan pohon itu semakin berkurang. Hal itu tentunya dapat mengancam nilai-nilai dan kebertahanan budaya masyarakat adat tersebut. Melalui penelitian kualitatif dengan menggunakan metode etnografi, penelitian ini bermaksud mengungkap aspek historis dan makna budaya pohon aren bagi masyarakat adat Dukuh melalui pendekatan ekologi budaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat adat memiliki kekayaan pengetahuan khusus dalam mengelola pohon aren yang berbasis kearifan lokal. Lebih jauh, pohon aren juga memiliki makna kultural yang penting yang menggambarkan pandangan hidup masyarakat adat Dukuh. Fungsi terpenting pohon aren bagi masyarakat dukuh adalah untuk menjaga ketahanan budaya sebagai salah satu bahan baku rumah adat, dan media pewarisan nilai-nilai budaya. 

Kata kunci: pohon aren, pola penanaman tradisional, makna budaya, masyarakat adat, kampung Dukuh


References


Ansori, F. M., Rusmana, D., Hakim, A. (2020). Kehidupan Keberagamaan Masyarakat Kampung Adat Dukuh Cikelet-Garut, Jawa Barat. Al-Tsaqafa: Jurnal Ilmiah Peradaban Islam 17 (2): 221-232.

Ellen, R. (1982). Environment, Subsistence and System: The Ecology of Small-Scale Social Formations. Cambridge: Cambridge University Press.

Hidayana, I. S., & Swaradesy, R. G. (2021). Pemaknaan Permainan Rakyat Pada Ritual Kematian Rambu Solo’Di Kampung Adat Ke’Te’Kesu’Kabupaten Toraja Utara Provinsi Sulawesi Selatan. Panggung, 31(2).

Hidayat. S., Hikmat A. And Zuhud E.A. (2016). Kajian Etnobotani Masyarakat Kampung Adat Dukuh Kabupaten Garut, Jawa Barat. Media Konservasi. 15 (3): 139-151.

Hiding, K.A.H. (1948). Geestestuur en Cultuur. Den Haag: Uitgeverij W. van Hoeve Iskandar, J. (2009). Ekologi Manusia dan Pembangunan Berkelanjutan. Bandung, Program Studi Magister Ilmu Lingkungan Universitas Padjadjaran.

Kartika, N., Dienaputra, R. D., Machdalena, S. ., Nugraha, A., & Sriwardani, N. (2022). Oral Tradition in Preserving the Natural Environment in Kampung Adat Dukuh, Ciroyom Village, Cikelet Subdistrict, Garut District. Mudra Jurnal Seni Budaya, 37(3): 247–256. Https://Doi.Org/10.31091/Mudra.V37i3.1982

Keraf, A.S. (2002). Etika Lingkungan. Jakarta: Penerbit Buku Kompas.

King, K.F.S. (1979). Agroforestry: A New System of Land Management. Symposium on Tropical Agriculture, Amsterdam.

Kustianingrum, D., Sonjaya,O., Ginanjar, Y.(2013). Kajian Pola Penataan Massa dan Tipologi Bentuk Bangunan Kampung Adat Dukuh di Garut , Jawa Barat. Reka Karsa: Jurnal Arsitektur 1 (3): 1-13.

Milah, A. I. S & Harbi, D. D. (2021). Kearifan Lokal Kampung Adat Dukuh Kabupaten Garut. At-Tarbiyah, 1(2), 32–39.

Milton. K. (1996). Environmentalism and Cultural Theory: Exploring the Role of Anthropology in Environmental Discourse. London And New York: Routledge.

Moran, E.F. (1982). Human Adaptability: An Introduction to Ecological Anthropology. Boulder, Colorado: Western Press.

Rambo, A.T. (1983). Conceptual Approaches to Human Ecology. Hawaii: East-West Center, East-West Environment and Policy Institute.

Rohaeni, A. J., Emilda, N. (2019). Pikukuh Pitutur Apes Lingsem Bagi Masyarakat Kampung Adat Dukuh Kabupaten Garut. Jurnal Seni Rupa Atrat 8 (3): 111-118.

Rohaeni, A. J., & Emilda, N. (2021). Wisata Religi Berbasis Kearifan Lokal dan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Adat Kampung Dukuh. Panggung, 31(3).

Soemarwoto, O. And I. Soemarwoto. (1984). The Javanese Rural Ecosystem dalam A.T. Rambo Dan P.E. Sajise (Eds), An Introduction to Human Ecology Research on Agricultural Systems in Southeast Asia. Hawaii: East-West Center and University of Philipines at Los Banos.

Spradley, James P. (1980). Participant Observation. USA: Holt, Rhinehart and Winston.

Syukur, A. & Qodim, H. (2016). Islam, Tradisi Lokal, dan Konservasi Alam: Studi Kasus di Kampung Dukuh Kabupaten Garut. Kalam: Jurnal Studi Agama dan Pemikiran Islam 10 (1): 139-166.

Wessing, R. (1978). Cosmology and Social Behavior in a West Javanese Settlement. Ohio: Ohio University Center for International Studies.

Wijanarko, B. (2013). Pewarisan Nilai-Nilai Kearifan Tradisional dalam Masyarakat Adat (Peranan Kepala Adat Dalam Mewariskan Aturan Adat di Kampung Adat Dukuh Desa Cijambe, Kecamatan Cikelet, Kabupaten Garut, Propinsi Jawa Barat). Jurnal Geografi Gea 13 (2): 60-74.

Yuldiati, M., Zulfan Saam, Mubarak. (2016). Kearifan Lokal Masyarakat dalam Pemanfaatan Pohon Enau di Desa Siberakun Kecamatan Benai Kabupaten Kuantan Singing. Dinamika Lingkungan Indonesia 3 (2): 77-81.




DOI: http://dx.doi.org/10.26742/panggung.v32i4.2298

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Statistik Pengunjung Jurnal Panggung


 Jurnal ini terlisensi oleh Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Creative Commons License

Editor Office:

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M)
Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung Gedung Rektorat Lantai 4
Jl. Buah Batu No. 212 Bandung 40116 
Email: penerbitan@isbi.ac.id or redaksi.panggung@gmail.com
Phone: 022 7314982 Fax: +022 7303021