Struktur Dramatik Lakon “Mintaraga” Sajian Wayang Wong Sriwedari

Wisnu Samodro, Sarwanto Sarwanto

Abstract


Abstract

This research examines the dramatic structure of the Wayang wong Sriwedari performance in the Mintaraga story. Mintaraga story is composed of Serat Arjuna Wiwaha by Empu Kanwa and is the third part of Mahabharata Book. The Mintaraga is one of the most interesting plays to study in its dramatic structure. This research is qualitative with descriptive analysis. The concepts used in the analysis processes are the classification of characters by Sutopo, Freytag’s Pyramid, and the plotting concept by Endaswara. The results show that the Mintaraga play uses protagonist characters, antagonist, tritagonist, and some supporting or additional characters that have a function to give a clearer picture related to the story to be conveyed. In addition, the performances of Wayang wong can be divided into five acts based on the Freytag Pyramid, which includes exposition, complication, climax, resolution, and conclusion.

Keywords: dramatic structure, Mintaraga story, Freytag Pyramid


Abstrak

Penelitian ini mengkaji struktur dramatik pementasan Wayang Wong Sriwedari Lakon “Mintaraga”. Lakon “Mintaraga” sendiri merupakan gubahan dari Serat Arjuna Wiwaha karya Empu Kanwa dan bagian ketiga dari Kitab Mahabarata. Lakon Mintaraga menjadi salah satu lakon yang menarik untuk dikaji struktur dramatiknya. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang berupaya untuk menggambarkan atau menjelaskan suatu fenomena dengan menggunakan kata-kata. Analisis data menggunakan konsep klasifikasi tokoh dari Sutopo, Piramida Freytag, dan kaidah pengeplotan oleh Endaswara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pementasan lakon “Mintaraga” menggunakan tokoh-tokoh protagonis, antagonis, tritagonis dan beberapa tokoh pendukung atau tambahan yang memiliki fungsi untuk memberikan gambaran yang lebih jelas terkait dengan cerita yang ingin disampaikan. Selain itu, pementasan wayang wong tersebut dapat dibagi menjadi lima babak yang didasarkan pada Piramida Freytag, yang meliputi exposition, complication, climax, resolution, dan conclusion.

Kata Kunci: struktur dramatik, lakon Mintaraga, Piramida Freytag

 


Full Text:

PDF

References


Ambarwati, R. (2015). Struktur Dramatik Lako Jaka Kendhil Ketoprak Bocah Ari Budaya. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Amir, H. (1994). Nilai-Nilai Etis dalam Wayang. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Azhari, D. M. (2015). Eksistensi Wayang Orang (Studi Deskriptif Eksistensi Kelompok Wayang Orang Sriwedari Surakarta di Surakarta). AntroUnairdotNet Vol. IV Nomor 2 , 175-186.

Endraswara, S. (2011). Metode Pembelajaran Drama. Yogyakarta: Caps.

Haryaningsih, D., Mumuh, Gunardi G. 2014. "Kajian Psikologi Individu Dalam Penggambaran Tokoh Drama Mainan Gelas Karya Tennesee Wiliams". Panggung 21 (1), 95-105.

Puspitasari, D. G. 2016. "Narasi Cahaya Kearifan Lokal Dalam Film Sang Pencerah Karya Hanung Bramantyo." Panggung 26 (4), 364-374.

Harymawan. (1993). Dramaturgi. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Hersapandi. (1999). Wayang Wong Sriwedari: Dari Seni Istana menjadi Seni Komersial. Yogyakarta: Tarawang.

Moleong, L. J. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif. bandung: Remaja Rosdakarya.

Nurgiyanto, B. (1998). Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada Press.

Nurgiyantoro, B. (2002). Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada Press.

Pratista, H. (2008). Memahami Film. Yogyakarta: Homerian Pustaka.

Sahid, N. (2014). "Kajian Sosiologis Terhadap Tema Lakon

‘Domba-domba Revolusi’ Karya Bambang Soelarto". Panggung 24 (1), 1-15.

Satoto, S. (2012). Analisis Drama dan Teater. Yogyakarta: Penerbit Ombak.

Satoto, S. (1985). Wayang Kulit Purwa Makna dan Struktur Dramatiknya. Surakarta: Depdikbud.

Soedarsono, R. (1984). Wayang Wong: The State Ritual Dance Drama in the Court of Yogyakarta. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Sudikan, S. Y. (2001). Metode Penelitian Sastra Lisan. Surabaya: Citra Wacana.

Sunardi, N. S., Kuwato. (2016). "Pertunjukan Wayang Babad Nusantara: Wahana Pengajaran Nilai Kebangsaan Bagi Generasi Muda". Panggung 26 (2), 195-207.

Sulaksono, D. (2011). Struktiur dan Nilai Pendidikan Cerita Mintaraga Gancaran Karya Prijohoetomo. Tesis. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.

Supartono, T. (2016). " Penciptaan teater Tubuh" . Panggung 26 (2), 208-221.

Sutopo, H. (2002). Pengantar Penelitian Kualitatif. Surakarta: UNS Press.

Suyanto. 2017. " Menggali Filsafat Wayang beber Untuk Mendukung Perkembangan Industri Kreatif Batik Pacitan". Panggung 21 (1), 87-99.

Ulya, C. (2010). "Menakar Kualitas Struktur Dramatik Film Animasi Anak Adit dan Sopo Jarwo dalam Konteks Masyarakat Ekonomi ASEAN." Prosiding pada Konferensi Nasional Bahasa dan Sastra III (hal. 212-219). Surakarta: Universitas Sebelas Maret.

Waluyo. (2011). Pengkajian dan Apresiasi Prosa Fiksi. Sukarkarta: UNS Press.

Waluyo, H. J. (2002). Drama: Teori dan Pengajarannya. Yogyakarta: Hanindita.

Winoto. (2006). Sejarah dan Kondisi Wayang Wong Sriwedari di Surakarta. Surakarta.




DOI: http://dx.doi.org/10.26742/panggung.v29i1.816

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Statistik Pengunjung Jurnal Panggung


 Jurnal ini terlisensi oleh Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Creative Commons License

Editor Office:

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M)
Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung Gedung Rektorat Lantai 4
Jl. Buah Batu No. 212 Bandung 40116 
Email: penerbitan@isbi.ac.id or redaksi.panggung@gmail.com
Phone: 022 7314982 Fax: +022 7303021