Fenomena Musik Ring Back Tone (RBT): Kapitalisme, Budaya Popular, dan Gaya Hidup
DOI:
https://doi.org/10.26742/panggung.v26i1.163Abstract
ABSTRACT
Â
RBT music is a phenomenon enjoyed by millions  of fans.  RBT, better known as ring back tones  have become part of the lifestyle  of subscribers.  Ring back tones have sound meanings  (as music) which are experienced by callers after placing their calls. The music is heard by callers till the phone is answered.  The phenomena of RBT is capable of gaining  the interest  of a million customers. In Indonesia  cellphone use has become widespread, cheap and available.  The  func- tion  of the cellular  telephone can facilitate  the acquisition  of needs for its owner. In general urban centers around the world will form social  networks,  engage in capitalism,  popular cul- ture  and life styles. The  development  of this phenomenon is inseparable from capitalism  itself. Through RBT consumers can easily  download their favorite songs. In the context  of this phe- nomenon capitalism,  pop culture  and lifestyle represent three inseparable interrelated  elements.
Â
Keywords: Music RBT, Capitalisme, CulturalPopular, Â Lifestyle.
Â
Â
Â
Â
Â
ABSTRAK
Â
Musik RBT merupakan fenomena yang digemari berjuta pelanggan. RBT atau yang lebih dikenal dengan  nada sambung menjadi gaya hidup para pelanggannya. Nada sambung (ring back tone) memiliki arti suara (musik) yang di dengar lewat jalur telepon oleh pihak penelepon setelah melakukan pemanggilan. Musik tersebut dapat di dengar pihak yang menghubungi sampai telepon dijawab.Fenomena RBT mampu meraih berjuta pelanggan. Di Indonesia, pengguna Hp menjadi sangat umum, murah dan terjangkau. Fungsi telepon seluler akan lebih memfasilitasi pemenuhan kebutuhan pemiliknya. Secara umum, kota-kota urban di dunia akan membentuk jaringan sosial, kapitalisme, budaya popular, dan gaya hidup. Perkembagan fenomena ini tidak terlepas karena adanya kapitalisme.Melalui RBT, para konsumen dengan mudah mendownloadlagu-lagu yang digemari. Berkaitan dengan fenomena tersebut, kapitalisme, budaya pop(ular) dan gaya hidup merupakan tiga serangkai yang tidak dapat dipisahkan.
Â
Kata kunci: Kapitalisme, Budaya Populer, Gaya Hidup
References
Barker, Chris
05 Cultural Studies: Teori dan Praktik.
Yogyakarta: PT Bentang Pustaka.
Berger, Peter. L.
90 Re v o l u s i Ka p i t a l i s ( t e r j e m a h a n ) .
Jakarta: LP3ES.
Chaney, David
08 L i f e s t y l e s : S e b u a h P e n g a n t a r
Komprehensif. Yogyakarta: Jalasutra.
Kleden, Ignas
87 “ K e b ud a y a a n P o p K r i t i k d a n
Pengakuanâ€. Prisme No. 5. Tahun
Kunio, Yoshihara
90 Ka p i t a l i s m e S e m u As i a Te n g g a r a
(terjemahan). Jakarta: LP3ES.
Kusuma, Uning Hidayah
08 “Penanggulangan Pelanggaran Hak
Cipta terhadap Pembajakan CD/
VCD (studi kasus di Jawa Tengah)â€
tesis S2 Ilmu Hukum. Semarang: Universitas Diponegoro.
Lull, James
98 Media Komunikasi Kebudayaan: Suatu
Penndekatan Global (terjemahan).
Jakarta: Obor Indonesa.
Ritzer, George
02 Ke t i k a Ka p i t a l i s m e B e r j i n g k r a n g :
Tel aa h Kr it is te rh a da p Gel o mb an g
McDonaldisasi. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Ritzer, George
05 Teori Sosial Postmodern. Yogyakarta:
Kreasi Wacana.
Sanderson, Stephen K.
03 Makro Sosiologi, Sebuah Pendekatan
Terhadap Reaitas Sosial (terjemahan).
Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Storey, John
03 Te o r i B u d a y a d a n B u d a y a P o p
Memetakan Lanskap Konseptual Cul-
t u r a l S t u d i e s ( t e r j e m a h a n ) .
Yogyakarta: Qalam.
Sugiyono
07 M e t o d e P e n e l i t i a n Ku a n t i t a t i f ,
Ku a l i t a t i f d a n R& D , ( B a n d un g :
Alfabeta.
Sumber lain: http://bilgisia.blogspot.com/2010.09/sejarah dan perkembagan musik html.
h t t p : / / i d . w i k i p e d i a . o r g / w i k i / Nada_sambung
http://id.wikipedia.org/wiki/zaman mod- ern.
http://www.ocehan.com/showthread.php/
-Bisnis-RBT-Terus-Berdering-di-2011
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Penulis yang menerbitkan jurnal ini menyetujui persyaratan berikut:
Penulis memiliki hak cipta dan memberikan jurnal hak publikasi pertama dengan karya yang secara simultan dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution License yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan kepengarangan karya dan publikasi awal dalam jurnal ini.
Penulis dapat mengadakan perjanjian kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya dalam jurnal ini.
Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting pekerjaan mereka secara online (mis., Dalam repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengiriman, karena dapat menyebabkan pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.