Analisis Struktur Pertunjukan Opera Batak Sisingamangaraja XII: Episode Tongtang I Tano Batak
DOI:
https://doi.org/10.26742/panggung.v29i2.908Abstract
ABSTRACT
Opera Batak is a “traditional” performance genre from the Toba Batak ethnic group. Opera Batak is staged based on oral tradition through acting, music and dance. The creation of works aims to preserve Sisingamangaraja XII's historical values. The method is carried out beginning with research through observation, interviews, literature studies with steps to work on the search phase, the stage of giving content, the development stage, and the stabilization stage.Transitions of performers and sections are accompanied musical instruments including gondang, suling, serunai, kedapi, hesek, odap and garantung. This mixture is intended to bring the drama to life and entertain the audience. The figures in Opera Batak are Sisingamangaraja XII, Patuan Anggi, Putri Lopian, Boru Sagala, Somaling, Panglima Sarbut and Panglima Amandopang. his episode tells how the war against the Dutch company in the Batak land for about 30 years. Arranged with a flow, dramatic, and conflicting conflict to show Sisingamangaraja's humanity and kinship side in the face of war.
Key Word: Opera Batak, Theater, Sisingamangaraja XII, Tongtang I Tano Batak
ABSTRAK
Opera Batak merupakan seni pertunjukan ‘tradisi’ dalam masyarakat Batak.Opera Batak ditampilkan melalui sastra lisan, pemeranan, musik, dan tarian. Penciptaan karya bertujuan untuk melestarikan nilai-nilai kesejarahan Sisingamangaraja XII. Metode dilakukan diawali dengan riset melalui observasi, wawancara, studi pustaka dengan langkah garap; tahap pencarian, tahap memberi isi, tahap pengembangan, dan tahap pemantapan. Opera Batak dipandu pencerita dalam mengenalkan tema, menyapa penonton, menggambarkan kisah, dan menggenalkan pemain. Peralihan pemain dan bagian diiringi musik yang terdiri atas: gondang, suling, sarunai, kecapi, hesek, odap, dan garantung. Tokoh Opera Batak dalam episode Tongtang I Tano Batak adalah Sisingamangaraja XII, Patuan Anggi, Putri Lopian, Boru Sagala, Somaling, Panglima Sarbut, dan Panglima Amandopang. Episode ini menceritakan bagaimana perperangan melawan kompeni Belanda di tanah Batak yang kurang lebih 30 tahun lamanya. Disusun dengan alur, dramatik, dan konflik yang rapat untuk memperlihatkan sisi kemanusian dan kekeluargaan Sisingamangaraja dalam menghadapi perperangan.
Kata Kunci: Opera Batak, Teater, Sisingamangaraja XII, Tongtang I Tano Batak
References
Anirun, Suyatna. (2002). Menjadi Sutradara. STSI Press: Bandung
Harahap, Basyral H. dan Hotman M. Siahaan. (1987). Orientasi Nilai-nilai Budaya Batak. Jakarta: Sanggar Willem Iskander.
Minawati, Rosta dan Nursyirwan. (2018). Kreativitas Garap sebagai Strategi Pengembangan Musik Kompang Grup Delima di Bantan Rua Bengkalis. Panggung,28, (9), 346-359.
Purba, Krismus. (2002). Opera Batak Tilhang Serindo: Pengikat Buday aMasyarakat Batak Toba di Jakarta. Yogyakarta: Kalika Bantul.
Putro. Brahmo. (1981). Karo dari Zaman Ke Zaman. Medan: Yayasan Massa.
Pramutomo, R.M, Slamet MD, Tubagus Mulyadi. (2018). Langen Carita Jaka Tingkir Opera Edukasi Anak. Panggung, 28, (9), 331-345.
Ruswandi, Tardi. (2016). Kreativitas Mang Koko dalam Karawitan Sunda. Panggung, 26, (3), 92-107.
Sangti, Batara.(1978), Sejarah Batak. Balige: Karl Sianipar.
Siahaan,E. K. et al. (1976/1977).“Ensiklopedi Musik Dan Tari Daerah Sumatera Utara”.Medan: Proyek Penelitian Dan Pencatatan Kebudayaan
Daerah.
Tambunan, Anggur P. (1977). Kamus Bahasa Batak Toba – Indonesia. Jakarta:Pusat Pembinaan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta.
Wikandia, Rosikin. (2016). Pelestarian dan Pengembangan Seni Ajang Sinar Pusaka pada Penyambutan Pengantin Khas Karawang. Panggung, 26, (3),58-69.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Penulis yang menerbitkan jurnal ini menyetujui persyaratan berikut:
Penulis memiliki hak cipta dan memberikan jurnal hak publikasi pertama dengan karya yang secara simultan dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution License yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan kepengarangan karya dan publikasi awal dalam jurnal ini.
Penulis dapat mengadakan perjanjian kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya dalam jurnal ini.
Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting pekerjaan mereka secara online (mis., Dalam repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengiriman, karena dapat menyebabkan pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.