Nilai, Makna, dan Simbol dalam Pertunjukan Wayang Golek sebagai Representasi Media Pendidikan Budi Pekerti
DOI:
https://doi.org/10.26742/panggung.v26i2.170Abstract
ABSTRACT
Â
This paper raises  the issue  of meaning  and values contained  in a puppet show spectacle purwa as a form of folk who still has the characteristics ketradisiannya. A puppet show for this is still seated was not just art that entertain spectators, but more than that, a puppet show is able to give meaning and value to the life of society  and culture.
Understood as a form  of spectacle,  guidance  and  order,  then  the puppet show not  only seated  as edhipheni  art, but also  as art bersrata  adhiluhung.  One  characteristic   of these keadhiluhungannya  charges that have value  philosophy  of life  that includes  the moral,  reli- gious, ethical and aesthetic.  Such values can be found  in the content  of the play or story pre- sented by puppeteer, through  working on Antawacana  pembendaharaan form (dialog  puppet) in accordance  with the character  and the character  of the puppet.
With regard to the charge of those values,  then the form  of a puppet show into  a reality  of life as an inspiring  value of character  education  for social  life and culture.
Â
Keywords: puppet, value, Â meaning, Â manners.
Â
Â
Â
Â
Â
ABSTRAK
Â
Tulisan ini mengangkat persoalan makna dan nilai-nilai yang terdapat dalam pertunjukan wayang golek purwa sebagai sebuah bentuk tontonan rakyat yang masih memiliki ciri-ciri ketradisiannya. Pertunjukan wayang golek selama ini masih didudukkan tidak sekadar seni yang menghibur penontonnya, akan tetapi lebih dari itu, pertunjukan wayang golek mampu memberikan makna dan nilai bagi kehidupan bermasyarakat dan berbudaya.Bentuk tulisan ini pun merupakan perasan dari hasil penelitian yang menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan multidisiplin terutama berkaitan dengan nilai kefilsafatan dan estetika pedalangan.
Dipahami sebagai sebuah bentuk tontonan, tuntunan, dan tatanan, pertunjukan wayang tidak hanya didudukkan sebagai seni yang  edhipheni, tetapi juga sebagai seni yang bersrata adhiluhung. Salah satu ciri keadhiluhungannya tersebut yaitu memiliki muatan-muatan nilai filosofi kehidupan yang meliputi nilai moral, religi, etika, dan estetik.Nilai-nilai tersebut dapat dijumpai dalam isi lakon atau cerita yang disajikan oleh dalang, melalui pembendaharaan bentuk garap antawacana (dialog wayang) sesuai dengan tokoh dan karakter wayangnya.
Adapun hasil atau capaian dari penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa, pertunjukan wayang golek menjadi sebuah realitas nilai kehidupan sebagai inspirasi pendidikan budi pekerti bagi kehidupan bermasyarakat dan berbudaya.
Â
Kata kunci: wayang golek, nilai, makna, budi pekerti.
References
Cahya
09 Struktur Dramatik Lakon Wayang,
Jurnal Panggung, STSI, Bandung,
Volume 5, No.1
11 M e m a h a m i G a y a P e d a l a n g a n Sunda, Jurnal Resital ISI Yogyakarta, Volume 12. No.2
Salmun, M.A.
Padalangan. Jakarta: Balai Pustaka,
Solichin
11 Falsafah Wayang, Intagible Heritage
O f H u m a n i t y, J a k a r t a ; Ya ya s a n
Senawangi
Slamet Sutrisno, dkk
09 Filsafat Wayang, Jakarta: Yayasan
Senawangi
Soedarsono, RM.
99 M e t o d o l o g i P e n e n l i t i a n Se n i
P e r t un j uk a n d a n Se n i Rupa ,
Bandung: MSPI.
Guritno, Pandam.
Wayang Kebudayaan Indonesia dan
Pancasila. Jakarta: UI Press,1988.
Hadiprayitno, Kasidi.
09 Filsafat Keindahan, Suluk Wayang
Ku l i t P u r wa Ga y a Yo g y a k a r t a .
Yokyakarta: Bagaskara.
Hamzah, Amir.
94 N i l a i - N i l a i E t i s D a l a m W a y a n g .
Jakarta: Sinar Harapan.
Soetarno,
05 P e r t u n j u k a n W a y a n g & M a k n a
Simbolisme. Surakarta: STSI Press .
Soepandi, Atik.
85 W a y a n g Go l e k G a y a P r i a n g a n .
Bandung: Bina Cipta.
—————————.
88 Tetekon Padalangan Sunda. Jakarta:
Balai Pustaka.
Van Groenendael, Victoria M.Clara.
87 Dalang Di Balik Wayang. Jakarta:
Pustaka Utama Grafiti.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Penulis yang menerbitkan jurnal ini menyetujui persyaratan berikut:
Penulis memiliki hak cipta dan memberikan jurnal hak publikasi pertama dengan karya yang secara simultan dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution License yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan kepengarangan karya dan publikasi awal dalam jurnal ini.
Penulis dapat mengadakan perjanjian kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya dalam jurnal ini.
Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting pekerjaan mereka secara online (mis., Dalam repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengiriman, karena dapat menyebabkan pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.