Menelisik Tanda Nitik pada Batik

Authors

  • Niken Wirasanti Departemen Arkeologi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada, Indonesia
  • Mahirta Mahirta Departemen Arkeologi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.26742/panggung.v34i4.2835

Keywords:

Batik Nitik, Desa Trimulyo, Pola Geometris, Sakral-profan

Abstract

Tulisan ini membahas tentang simbol nitik yang divisualisaikan dan diekspresikan pada selembar kain (batik) dalam bentuk geometris, garis, lengkung, oval, ellips, dan terjadi pengulangan-pengulangan dengan beragam kombinasi. Penulisan ini bersifat kualitatif, data yang dikumpulkan melalui observasi lapangan, dan wawancara kelompok pembatik batik nitik di Desa Trimulyo, Bantul, Yogyakarta. Data dianalisis dengan pendekatan simbolik (interptretivisme simbolik) untuk menemukan pengetahuan dan pesan-pesan melalui simbol-simbol yang menjadi ciri khas ragam seni hias nitik pada batik. Hasilnya pola seni hias nitik sarat dengan nilai spiritualitas yang menggambarkan cara berpikir kosmosentris. Karakter nitik terus berkembang mewujud yang beragam bentuk dengan struktur yang berubah-ubah,namun polanya masih tetap sama.

Author Biography

Niken Wirasanti, Departemen Arkeologi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada

Scopus ID: 57216289988 Google Scholar: https://scholar.google.com/citations?user=7rv485YAAAAJ&hl=en&oi=ao

References

Aida Roihana, 2021, Tradisi Nitik: Karakteristik, Proses, Dan Makna Batik Nitik Yogyakarta, Jurnal Penelitian Humaniora, Volume 26, Nomor 2, April 2021: 76-88

Baker, W. D. and Baker, I. S. (1920). Batik and Other Patern, Dyeing. Chicago: Atkin- son, Menzer & Company.

Budiwiyanto, Joko 2007, “Bentuk dan Fungsi ragam hias pada pendopo sasana sewaka dan keraton kasunanan Surakarta”, jurnal Gelar, vol 5 No Juli hlm 73-95

Dennyan Dwi Siswanto. 2006. Ornamen geometris sebagai tema penciptaan karya seni grafis,

https://www.google.com/searchOrnamen+geometris+sebagai+tema+penciptaan+karya+seni+grafis&gs_

Delfina, Ni Putu Elsye Anriani, I Wayan Mudra, I Wayan Swandi, 2020, “Analisis makna dan Bentuk Busaa Adat daha dan Truna Desa Bungaya Karangasam”, Ars, jurnal Seni Rupa dan desain, Vol 23 Sep, hlm 128-135

Djumena, N. S. (1990). Batik and its Kind. Jakarta: Djambatan

Guntur, 2019, Inovasi pada Morfologi Motif Parang Batik Tradisional Jawa, Jurnal Panggung Vol. 29 No. 4, Oktober – Desember, hlm 373-390

Haake, A. (1989). The Role of Symmetry in Javanese Batik Paterns. Computers Math. Applic., 17 (4-6), 815-826. DOI: 10.1016/0898-1221(89)90262-9.

Hamzuri. (1994). Classical Batik. Jakarta: Djambatan. Nasr , Sayyed Hossein,

Harris, C. A. (1931). The Element of Repeti- tion in Nature and the Arts. The Musical Quarterly, (17) 3, 302-318. DOI: 10.1093/mq/XVII.3.302

Hoop, A.N.J van der. (1949). Indonesishe Siermotiven, Uitgegeven door het Koninklijke Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenchapen.

Machdalena, Susi.,(2023), “Motif Batik Ciwaringin Sebagai Identitas Budaya Lokal Cirebon “, Jurnal Panggung V33/N1/03, hlm 72-87

Maziyah, Siti dan Alamsyah, (2021), “Perjalanan Panjang Paṭola Menjadi Jlamprang: Transformasi Motif Tenun Menjadi Motif Batik”, Kalpataru, Majalah Arkeologi Vol. 30 No. 1, Mei 2021 (61-74)

Nizam, Akhmad, (2018), Ragam Hias makam Sunan Drajad, Ekspresi Estetis Islam Masa Peralihan di Jawa Timur, Laporan Akhir penelitian Doktor, lembaga Penelitian Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

Phillips, P. and Bunce, G. (1993). Repeat Paterns: a manual for designers, artists and architects. London: Thames and Hudson Ltd.

Rohisa, Dewi., Warli Haryono. (2022), “Desain Motif batik Cimahi sebagai identitas

Budaya (kajian Antropologi)”, Jurnal Brikolase Online, Juli 2022., hlm 2-4

Rosanto, A. (2009). Kajian Batik Motif Kawung dan Parang dengan Pendekatan Estetika Seni Nusantara. 1(2), 1–11.

https://jurnal.isiska.ac.id/index.php/brikolase/article/view/261/263

Rulia Anna, Riza Setiabudi Kurniawan, 2022, “Pengembangan Ragam Hias Batik Bertema Arsitektur Vernakular Kalimantan Timur”, Jurnal Panggung V32/N2/06, hlm 267-282Siswanto, Dennyan Dwi, )2006), “Ornamen Geometris Sebagai Tema Penciptaan Karya Seni Geafis”, Skripsi, fak Sastra dan Seni Rupa UNS

Saraswati, Niken, (2016), “Paguyuban batik Sekar Nitik Kembangsongo Desa Trimulyo Bantul tahun 200- 2015 Tinjauan Sejarah dan Perkembanannya, Jurnal Avatara vol 4, no 3 oktober

Sukanada, I Made, Arif Suharsono (2012), “Batik Mbantulan di sentra Batik Giriloyo dan Wijirejo Bantul”, Corak, jurnal seni dan Budayavol I, hlm 11-25

Sukanandi, I Made, (2013), “Studi dan penciptaan Motif Nitik di Sentra batik kembangsongo Bantul”, Jurnal Riset Daerah Vol XII No 3, hlm 18-48

Suyanto, 2002, Sejarah Batik Yogyakarta, Yogyakarta: Penerbit Merapi

Sunaryo, A. (2011). Ornamen Nusantara Kajian Khusus Tentang Ornamen Indonesia. Semarang: Dahara Prize

Samsi, Sri Soedewi, (2011). Teknik dan Ragam Hias batik Yogya dan Solo, Yogyakarta : yayasan Titian Masa Depan

Wirasanti, Niken, (2023a), Candi dan Lingkungan abad IX-X Masehi di wilayah Jawa Bagian Tengah, Yogyakarta: Gajah Mada Universitas Press.

________________. (2023b), ” Ornamental Art of Kalasan Temple in The Perspective of Art Philosophy”, Jurnal Mudra, Volume 38, No. 4, hlm 467-479

Winaya, Atina, (2020), Penggambaran Motif kain pada Arca Ganesa di Jawa: Ragam dan Makna, Menggamit Minat ragam Hias Nusantara, Yayasan Pusaka Obor Indonesia, hlm 77-111

Zuhro, Aida Roihana, (2021), “Tradisi Nitik, Karakter, Proses, dan Makna Batik Nitik Yogyakarta”, Jurnal penelitian Humaniora, vol 26, nomer 2, hlm 76-88

Downloads

Published

2024-12-01

How to Cite

Wirasanti, N., & Mahirta, M. (2024). Menelisik Tanda Nitik pada Batik. Panggung, 34(4), 599–613. https://doi.org/10.26742/panggung.v34i4.2835

Citation Check