Toponimi Sumenep Madura dalam Perspektif Tradisi Lisan
DOI:
https://doi.org/10.26742/panggung.v34i4.3183Keywords:
Madura, Mitologi, Sumenep, ToponimiAbstract
Nusantara memiliki ribuan narasi budaya yang berharga untuk ditelusuri dan dilestarikan. Begitu pula dengan isu kerajaan Matahari yang memimpin dunia dalam komunitas Sunda, serta isu komunitas Madura. Penelitian ini menggunakan rancangan kualitatif-etnografi dengan pendekatan interdisipliner mencakup mitologi, toponimi, semiotika, tinggalan batu purba dan bukti kebahasaan yang masih hidup di masyarakat. Metode pengumpulan data penelitian mencakup (a) metode dokumentasi, (b) metode observasi, dan (c) metode wawancara bebasmendalam. Data dianalisis dengan menggunakan analisis etnografi model Spradley dipadukan dengan analisis model alir interaktif. Memori kolektif hadir melalui mitos, bahasa, toponimi, dan lainnya yang akan digunakan peneliti untuk menemukan gambaran Madura purba. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kata Sumenep berasan dari Songennep, yang secara geografis Sumenep memiliki gua-gua yang menjadi penguat kata Song/ Rong dan dataran rendah atau lembah/ ngarai pada nama awal Songennep. Sistem penamaan wilayahnya Sumenep didasarkan pada kondisi geografis dan sosio-budayanya. Adapun secara mitologis dapat disimpulkan bahwa nama Madura memiliki hubungan secara simbolik terkait dengan mitologis Raja Matahari. Madura secara linguistik merupakan gabungan kata Manu Pandu Raya yang berarti Raja Cahaya.
Kata kunci: Toponimi, Madura, Mitologi, Sumenep
References
DAFTAR PUSTAKA
Abiyasa. (2019). Teknik Semedi Sedulur Papat Lima Pancer. Video. Bagian 1-20. Abiyasa Nusantara Majapahit.
Adam, Asvi Warman. (2006). “Mitos Politik Di Balik Bencana Alam.” Lipi.Go.Id.
Afifiyah, S. (2020). “Sejarah Kerajaan Sunda Empire Di Jawa Barat.” Tagar.Id.
Barnett, Adrian, and Zoe Doubleday. (2020). “Meta-Research: The Growth of Acronyms in the Scientific Literature.” Elife 9:e60080.
Brandes, J.L.A. (1920). Pararaton (Ken Arok) of het boek der Koningen van Tumapěl en van Majapahit. Uitgegeven en toegelicht. Batavia: Albrecht; 's Hage: Nijhoff. VBG 49.1.
Daniswari, Dini. (2022). “9 Suku Tertua Indonesia, Ada Yang Berusia 1 Juta Tahun.” Kompas.Com.
van Dijk, T. A. (2015). Critical Discourse Analysis. The Handbook of Discourse Analysis. 2nd ed. edited by D. Tannen, H. E. Hamilton, and D. Schiffrin. Hoboken, NJ: John Wiley & Sons, Inc.
Djajasudarma, T. Fatimah. (1993). Semantik Pengantar Ke Arah Ilmu Makna. Bandung: Erasco.
Handoko, Wuri. (2007). “Asal-Usul Masyarakat Maluku, Budaya Dan Persebarannya: Kajian Arkeologi Dan Mitologi.” Kapata Arkeologi 3(November):1–27. doi: 10.24832/kapata.v3i5.66.
Imron, D. Zawawi. (1993). Cerita Rakyat Dari Madura. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.
Jung, Carl G. (1976). Psychological Types. Princeton: Princeton University Press.
Koentjaraningrat. (1984). Kebudayaan Jawa. Jakarta: PN Balai Pustaka.
Koswara, Dedi, and Budi Hermawan. (2021). “A Semiotic Analysis of Toponymy in Classic Sundanese Literary Texts.” Indonesian Journal of Applied Linguistics 10(3).
Madura, Lontar. (2019). “Mencari Asal Kata Dan Arti Sumenep.” 13 Juni 2019. Retrieved (https://www.lontarmadura.com/mencari-asal-kata-dan-arti-sumenep/).
Mursidi, Agus, and Dhalia Soetopo. (2021). Toponimi Kecamatan Kabupaten Banyuwangi Pendekatan Historis. Klaten: Lakeisha.
Nugroho, Sigit Sapto. (2020). PUNAKAWAN: Penuntun Menuju Amar Ma’ruf Nahi Munkar. Klaten: Penerbit Lakeisha.
Nusarini, Basuki, and L. S. Marwati. (2014). “Proses Penamaan Desa Di Kabupaten Sleman: Tinjauan Semantis.” Literasi: Jurnal Bahasa Dan Sastra Indonesia Serta Pembelajarannya 4(2).
Pendidikan, Kementerian, Riset D. A. N. Teknologi, and RIPP UNEJ Jember, Universitas. (2021). “RIPP UNEJ 2021, Kementerian Pendidikan,Kebudayaan,.”
Pujiyanti, Atik, Senowarsito, and Sukma Nur Ardini. (2019). “Analysis of Acronym and Abbreviations.” Journal of English Language Learning (JELL) 3(2):9–21.
Rais, Jacub. (2008). Toponimi Indonesia. Jakarta: Pradnya Paramita.
Rezza Fauzi Muhammad, Gugun Gunardi, Dade Mahzuni, Fahmi. (2017). Fungsi Dan Mitos Upacara Adat Nyangku Di Desa Panjalu Kecamatan Panjalu Kabupaten Ciamis. Panggung: Jurnal Seni Budaya. 27 (2),201-216.
Sobarna Cece, Gugun Gunardi, and Wahya, S. (2018). Toponimi Nama Tempat Berbahasa Sunda Di Kabupaten Banyumas. Panggung: Jurnal Seni Budaya. 28 (2) 147-160.
Sobarna, Cece, Gugun Gunardi, and Wahya Wahya. (2018). “Toponimi Nama Tempat Berbahasa Sunda Di Kabupaten Banyumas.” Panggung28(2):298440.
Spradley, J. P. (1980). Participan Observation. New York: Holt, Rinehart and Winston.
Sudaryat, Yayat. (2009). Makna Dalam Wacana : Prinsip-Prinsip Semantik Dan Pragmatik. Bandung: Yrama Widya.
Sukatman. (2021a). Mitos Kelapa Dan Perannya Dalam Politik Kenegaraan Serta Kuliner Nusantara: Kajian Etnografi Kritis. SASTRA REMPAH. edited by N. Anoegrajekti, S. Sunarti, S. Macaryus, D. Saryono, and I. N. D. Putr. Yogyakarta: PT Kanisius.
Sukatman. (2021b). Rekonstruksi Penanggalan Nusantara Berdasarkan Tradisi Lisan Dan Situs Batu Purba: Kajian Etnoastrologi. ETNOSAINS NUSANTARA. edited by E. Imawati. Lamongan: CV Pustaka Djati.
Sulistyawati, Aning. (2020). “Toponimi Nama-Nama Desa Di Kecamatan Bandar Kabupaten Pacitan Jawa Timur (Kajian Antropolinguistik).” STIKIP PGRI Pacitan.
Suryosumunar, John Abraham Ziswan. (2019). “Konsep Kepribadian Dalam Pemikiran Carl Gustav Jung Dan Evaluasinya Dengan Filsafat Organisme Whitehead.” Jurnal Sophia Dharma, 2 (1), 18-34.
Syafii, Achmad. (2019). Simbolisme Relief Candi Sukuh. Surakarta: Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta.
Thompson., Paul. (2012). Suara Dari Masa Silam: Teori Dan Metode Sejarah Lisan. (Diterjemahkan Dari The Voice of The Past: Oral History Oleh Windu W. Yusuf). Yogyakarta: Penerbit Ombak.
Vansina, Jan. (2014). Tradisi Lisan Sebagai Sejarah. edited by B. Purwanto and A. Reza. Yogyakarta: Ombak.
Zenab, Ai Siti, Annisa Arum Mayang, dan Rina Dewi Anggana. (2023). “Permainan Anak sebagai Sarana Pengembangan Karakter dalam Budaya Sunda”. Jurnal Panggung V33/N2/06/2023 Halaman 141-152.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Copyright (c) 2024 Panggung

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Penulis yang menerbitkan jurnal ini menyetujui persyaratan berikut:
Penulis memiliki hak cipta dan memberikan jurnal hak publikasi pertama dengan karya yang secara simultan dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution License yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan kepengarangan karya dan publikasi awal dalam jurnal ini.
Penulis dapat mengadakan perjanjian kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya dalam jurnal ini.
Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting pekerjaan mereka secara online (mis., Dalam repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengiriman, karena dapat menyebabkan pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.