Makna Simbolik dalam Kawih-Kawih Ngangkring Cariu Desa Sukadana Kabupaten Ciamis
DOI:
https://doi.org/10.26742/panggung.v35i1.3693Keywords:
Cariu, Kawih, Ngangkring, Symbolic Meaning, TutunggulanAbstract
Ngangkring adalah seni yang masih terjaga hingga sekarang di Dusun Cariu Desa Sukadana Kecamatan Sukadana Kabupaten Ciamis. Ngangkring termasuk dalam seni tetabuhan dengan alat utamanya lisung dan halu. Lirik Ngangkring berbahasa Sunda buhun dan memiliki nilai filosofis yang sangat tinggi. Nilai-nilai filosofis tersebut dapat diketahui dari makna simbolik di dalamnya. Berdasarkan latar belakang tersebut membuat penulis tertarik untuk mengkaji mengenai apa itu seni Ngangkring di Dusun Cariu, bagaimana makna simbolik pada syair kawihkawih dalam seni Ngangkring, dan apa nilai-nilai yang berguna untuk kehidupan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan etnografi dan penyajian data menggunakan metode deskriptif. Nilai yang terkandung dalam kawih-kawih Ngangkring yaitu nilai religi, peduli alam, bekerja keras, tatakrama, tidak berharap kepada manusia, bersikap tenang, bersikap dewasa, jangan rakus, jika menginginkan sesuatu maka harus berusaha keras, dan berbakti kepada orang tua.
References
Aditya, Iwang Rusniawan, and Ahmad Rizky Fauzi. 2023. Pustaka Bumi Sukadana : Sebuah Catatan Penelusuran, Pengkajian Dan Pengungkapan Sejarah Desa Sukadana. 1st ed. Ciamis: Rumah Cemerlang Indonesia.
Asyari, Muchamad Munawir, Erik Aditia Ismaya, and Muhammad Noor Ahsin. 2021. “Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Dalam Tradisi Apitan Masyarakat Singocandi Kudus.” WASIS : Jurnal Ilmiah Pendidikan 2(1):34–40. doi: 10.24176/wasis.v2i1.5764.
Darsim. 2010. Tutunggulan/ Ngangkring Kampung Cariu. Ciamis: Paguyuban Kabuyutan Cariu (Tidak diterbitkan).
Desa, Pemerintah. 2021. “Profil Desa Sukadana.” in Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa Sukadana Tahun 2021-2027, edited by Sutadi. Ciamis: Pemerintah Desa Sukadana.
Dewi, Endah Kania, Toni Setiawan Sutanto, and Engkur Kurdita. 2022. “Pembelajaran Kawih Sunda Pada Mata Pelajaran Seni Budaya Di Kelas 7a SMP Negeri 1 Pasawahan.” SWARA : Jurnal Antologi Pendidikan Musik 2(3):21–28.
Dharmojo. 2005. Sistem Simbol Dalam Munaba Waropen Papua. Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional.
Fatimah, Lilis Nurul. 2022. “Makna Lirik Lagu Kurung Manuk Dalam Kesenian Gondang Buhun Kampung Adat Kuta Ciamis.” Paraguna: Ilmu Pengetahuan, Pemikiran, Dan Kajian Seni Karawitan 9(2):1–14.
Fauzi, Ahmad Rizky. 2023. “Eksistensi Tradisi Hajat Bumi Cariu Di Desa Sukadana Kecamatan Sukadana Kabupaten Ciamis.” Jurnal Artefak 10(1):13. doi: 10.25157/ja.v10i1.9164.
Halil, Muamar Abd. 2016. “Kajian Budaya Sastra Lisan Pandara Dan Sisindiran Muamar Abd. Halil.” Edukasi 14(1):423–42.
Hendrayana, Dian, Reiza Dienaputra, Teddi Muhtadin, and Widyo Nugrahanto. 2020. “Pelurusan Istilah Kawih, Tembang, Dan Cianjuran.” Panggung 30(3):411–24. doi: 10.26742/panggung.v30i3.1268.
Hidayatuloh, Sarip. 2019. “Nilai-Nilai Kearifan Lokal Upacara Adat Ngikis Di Situs Karangkamulyan Kabupaten Ciamis.” Patanjala : Jurnal Penelitian Sejarah Dan Budaya 11(1):97. doi: 10.30959/patanjala.v11i1.445.
Kalsum. 2010. “Kearifan Lokal Dalam Wawacan Sulanjana: Tradisi Menghormati Padi Pada Masyarakat Sunda Di Jawa Barat, Indonesia.” Sosiohumanika 3(1):79–94.
Khoirunnisa. 2018. “Makna Simbolik Tanda Pada Upacara Wisuda Lengger Di Desa Gerduren Kecamatan Purwojati Kabupaten Banyumas.” Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
Koswara, Deni. 2011. “Puisi Sisindiran Bahasa Sunda Di Kabupaten Bandung (Kajian Isi Dan Fungsi) Sisindiran.” 245–59.
Kusmintayu, Norma. 2014. “Upacara Tradisional Sedekah Laut Di Kabupaten Cilacap (Tinjauan Makna, Kearifan Lokal Dan Relevansinya Dengan Pembelajaran Indonesia Di SMA/SMK).” Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Moloeng, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Muhyidin, Asep, and dkk. 2014. Kajian Dakwah Multiperspektif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Nurjannah, Rinna. 2013. “Makna Simbolik Yang Terdapat Pada Kesenian Tradisional Bokoran Dalam Upacara Adat Mitoni Di Desa Sidanegara Kecamatan Kaligondang Kabupaten Purbalingga.” Universitas Negeri Yogyakarta.
Rimansyah, Nurdin. 2014. “Perancangan Pusat Seni Tradisi Sunda Di Ciamis Jawa Barat (Tema: Reinterpreting Tradition).” Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.
Rohidi, and Tjetjep Rohendi. 2000. Ekspresi Seni Orang Miskin : Adaptasi Simbolik Terhadap Kemiskinan. Bandung: Nuansa Candikia.
Soegandi, Eryina Noer Zakhia, and Ahmad Rizky Fauzi. 2023. “Makna Dan Pengaruh Pantrang Cariu Dalam Masyarakat Desa Cariu Kabupaten Ciamis Jawa Barat.” Metahumaniora 13(3):211–19. doi: 10.24198/metahumaniora.v13i3.50842.
Soepandi, Atiek, and Umsari. 1985. Kakawihan Barudak Nyanyian Anak-Anak Sunda. Bandung: Depdikbud Dirjen Kebudayaan Proyek Penelitian dan Pengkajian Kebudayaan Nusantara.
Sulasman, and Fadlil Yani Ainusyamsi. 2014. “Islam, Seni Musik, Dan Pendidikan Nilai Di Pesantren.” Panggung 24(3). doi: 10.26742/panggung.v24i3.120.
Sumarsam. 2018. Memaknai Wayang Dan Gamelan: Temu Silang Jawa, Islam, Dan Global. Yogyakarta: Gading.
Wulandari, W., A. Cahyana, and A. M. Falah. 2021. “Perkembangan Kesenian Tutunggulan Kampung Sambawa Kabupaten Tasikmalaya.” ATRAT: Jurnal Seni Rupa 215–22.
Zulhendra, Bayu. 2018. “Persepsi Masyarakat Terhadap Perubahan Dari Desa Menjadi Kampung Adat (Desa Adat) Di Desa Lubuk Jering Kecamatan Sungai Mandau Kabupaten Siak.” Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Copyright (c) 2025 Ahmad Rizky Fauzi, Yudi Fauzian, Annastasya Nur Intandian

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Penulis yang menerbitkan jurnal ini menyetujui persyaratan berikut:
Penulis memiliki hak cipta dan memberikan jurnal hak publikasi pertama dengan karya yang secara simultan dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution License yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan kepengarangan karya dan publikasi awal dalam jurnal ini.
Penulis dapat mengadakan perjanjian kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya dalam jurnal ini.
Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting pekerjaan mereka secara online (mis., Dalam repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengiriman, karena dapat menyebabkan pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.