Perkembangan Wayang Alternatif di Bawah Hegemoni Wayang Kulit Purwa
DOI:
https://doi.org/10.26742/panggung.v28i1.440Abstract
Abstract
Puppet as a creative product is often interpreted narrowly only in the art of wayang purwa performances which is in the evolutionary span of many centuries has shown its most adaptive ability. Hegemony of a puppet, as one of Javanese's most valuable cultural creativities, on the other hand, has a negative impact on the evolution of Javanese culture itself. The process of wayang refinement, as a classical art in the exclusive cultural sites of the palace, at the same time, faced challenges from the outside which has brought the puppet a popular cultural product categorised as 'kitch' which was considered merely as an invaluable art. The emergence of contemporary puppet works from Indonesian artists signifies the development of movement in the effort to interpret, explore, and develop traditional puppet art entering the wider field of arts so that puppet art does not become a static art.
Keywords: alternative puppet, hegemony, shadow puppet Purwa
Abstrak
Wayang sebagai suatu produk kreatif sering ditafsirkan secara sempit hanya pada seni pertunjukan wayang Purwa yang dalam rentang evolusi berabad-abad paling menunjukkan kemampuan adaptifnya. Hegemoni seni pewayangan, sebagai salah satu produk kreativitas budaya Jawa paling adiluhung, pada sisi lainnya berdampak negatif pada evolusi kebudayaan Jawa itu sendiri. Proses refinement wayang, sebagai seni adiluhung klasik dalam kantung-kantung budaya ekslusif kraton dalam saat yang sama mendapat, tantangan dari luar yang membuat seni pewayangan menjadi produk budaya populer yang bersifat kitch yang dianggap hanya sekadar hiburan yang tidak bernilai. Kemunculan karya wayang kontemporer dari para seniman Indonesia menandakan adanya gerak perkembangan di dalam usaha menafsirkan, mengeksplorasi, dan mengembangkan seni pewayangan tradisional memasuki medan kesenian yang lebih luas sehingga seni pewayangan tidak menjadi seni yang beku.
Kata kunci: wayang alternatif, hegemoni, wayang kulit Purwa
References
Bonneff, M. (1988). Komik Indonesia, Jakarta: KPG (Gramedia).
Groenendael, V. M. (1987). Dalang Di Balik Wayang. Jakarta: Grafiti Pers.
Holt, C. (2000). Melacak Jejak Perkembangan Seni Di Indonesia. Bandung: MSPI.
Kartodirjo. S. (1992). Pendekatan Ilmu Sosial Dalam Metodologi Sejarah, Jakarta: KPG (Gramedia).
Kayam. U. (2001). Kelir Tanpa Batas, Yogyakarta: Pusat Studi Kebudayaan UGM.
Lombard, D. (2005). Nusa Jawa SilangBudaya: Jaringan Asia. Jakarta: Gramedia.
Margana. S. (2004). Pujangga Jawa dan Bayang-bayang Kolonial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sears, L. J. (1996). Shadows of Empire Colonial Discourse and Javanese Tales. London: Duke University.
Subagya, T. (2013). Nilai-Nilai Estetis Bentuk Wayang Kulit. Gelar, 11 (2), 266-274.
Sunardi, N. S. K. (2016). Pertunjukan Wayang Babad Nusantara: Wahana Pengajaran Nilai Kebangsaan Bagi Generasi Muda. Panggung, 26 (2), 195–207.
Suyanto. (2017). Menggali Filsafat Wayang Beber Untuk Mendukung Perkembangan Industri Kreatif Batik Pacitan. Panggung, 27 (1), 87-98.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Penulis yang menerbitkan jurnal ini menyetujui persyaratan berikut:
Penulis memiliki hak cipta dan memberikan jurnal hak publikasi pertama dengan karya yang secara simultan dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution License yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan kepengarangan karya dan publikasi awal dalam jurnal ini.
Penulis dapat mengadakan perjanjian kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya dalam jurnal ini.
Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting pekerjaan mereka secara online (mis., Dalam repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengiriman, karena dapat menyebabkan pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.