Tinjauan Perkembangan Keris Tangguh Ngentha-Entha Yogyakarta 1975-2015
DOI:
https://doi.org/10.26742/panggung.v25i4.48Abstract
ABSTRACT
Every keris possesses its own chracteristic called tangguh. There is a keris with a characteristic called tangguhngéntha-éntha which was created within the Ngéntha-ÉnthaVillage community, lo- cated to the west of Godean District, in the Sleman Regency, Yogyakarta. The prominent figure behind the establishment of that forge (besalèn) was Empu (Ironsmith) Wayang, that one day moved from Mataram Kingdom at Kartasuro to that village. In 1963, Empu Supowinangun, the heir of Empu Wayang, passed away. As a result, since that time the process of making the keris with ngéntha-énthacharacteristic was no longer conducted. In 1975 there was an effort to revitalize it and succeded. This research was conducted to investigate this revitalization by using historical method. The result of this research demonstrates that this revitalization has been conducted succesfully by two master keris-makers (empu) named Yosopangarso and Jeno Harumbrojo, after received mental endorsement and financial support from two foreigners named Garrett Solyom and Dietrick Dreschler. The two master keris-makers already passed away and today the process of making the keris with tangguh ngéntha-éntha characteristic is taken over by Empu Sungkowo, Jeno Harumbrojo’s former adopted child. It is not clear who is supposed to be Sungkowo’s heir. It generates a lot of worry among people of the possibility that this style of keris will decline like what happened in 1963.
Key words : keris with tangguhngéntha-énthacharacteristic, revitalization, Master Keris-makers
Yosopangarso, Jeno Harumbrojo, Sungkowo.
ABSTRAK
Setiap keris memiliki ciri tersendiri yang disebut tangguh, seperti tangguhngéntha- énthayang diciptakan di lingkungan masyarakat Desa Ngéntha-Éntha. Tokoh penting yang membuat keris dengan tangguh ini adalah Empu Wayang. Pada tahun 1963, Empu Supowinangun, pewaris Empu Wayang, meninggal dunia. Akibatnya, sejak saat itu pembuatan keris dengan gaya ngéntha-éntha tidak lagi dilakukan. Pada tahun 1975 ada upaya untuk merevitalisasinya dan berhasil. Penelitian ini bermaksud meneliti revitalisasi keberadaan keris Tangguh Ngenta-entha tersebut dengan menggunakan metode historis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa revitalisasi ini telah diakukan oleh dua empu keris bernama Yosopangarso dan Jeno Harumbrojo. Dewasa ini, dua orang empu keris t e r s e b ut t e l a h m e n i n g g a l d un i a d a n pr o s e s pe m b ua t a n k e r i s d e n g a n c i r i - c i r i tangguhngéntha-énthadiambil alih oleh Empu Sungkowo, anak angkat Empu Jeno
Harumbrojo dengan metode rekonstruksi pola-pola pewarisan yang tetap dan tidak meninggalkan pakem-pakem tradisi yang ada.
Kata kunci: revitalisasi, keris, gaya ngéntha-éntha
References
Bambang Harsrinuksmo
Ensiklopedi Keris,Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.
Chamamah Soeratno, ed.
Keraton Yogya: Sejarah dan Warisan
B u d a y a , J a k a r t a : P T. I n d o n e s i a
Kebanggaanku.
Garraghan S.J., Gilbert J.
A Guide to a Historical Method (New
York: Fordham University Press.
Haryono Haryo Guritno
Keris Jawa: Antara Mistik dan Nalar
( Jakarta: PT. Indonesia Kebang-
gaanku, 2006).
Hamzuri
Keris, Jakarta: Penerbit Jambatan
Holt, Claire
Melacak Jejak Perkembangan Seni di
Indonesia, Terj. R.M. Soedarsono
Bandung: Arti Line.
K.R.T. Gaura Mancacaritadipura,
“Tanggung Jawab Tindak Lanjut
Inskripsi Ke ris Indone sia pada
daftar Representatif Budaya Tak-
b e n d a Wa r i s a n M a n us i a Ol e h
UNESCO” Paper Diskusi Ilmiah Keris
dalam Perspektif Keilmuan, Surakarta:
Pusat Penelitian & Pengembangan
Kebudayaan Departemen Kebu-
d a ya a n & Pa r i w i s a t a RI ; I SI
Surakarta.
Krisha Hutama Soesmoro
"Keris Jawa Tradisional Di Daerah
Yo g ya k a r t a d a n Sur a k a r t a :
Kontinuitas dan Perubahannya”
Disertasi, Yogyakarta: UGM,
Kuntowijoyo
Budaya dan Masyarakat, Yogyakarta:
Tiara Wacana
Lombard, Denys
Nusa Jawa: Silang Budaya Jaringan
As i a B a g i a n I I , Te r j . Wi n a r s i h
Pa r t a n i n g r a t A r i f i n ( J a k a r t a :
Gramedia Pustaka Utama,
Munif Al Anshori
Pust aka Ker is: Khas anah Bu daya
Nusantara, Jakarta: PT. Pustaka
Keris Indonesia, vol 17.
Mulder, Niels
Kebatinan Dan Hidup Sehari-Hari
Or an g Ja wa : Kel an gs un ga n Da n.
P e r u b a h a n Ku l t u r i l , J a k a r t a :
Gramedia,
Pande Wayan Suteja Neka
“ K e r i s D a l a m Pe r s pe k t i f Pe r-
museuman”, Paper Diskusi Ilmiah
Keris Dalam Perspektif Keilmuan”
( Sur a k a r ta : P usa t Pe ne l i t i an &
Pe n g e m b a n g a n K e b ud a ya a n
D e pa r t e m e n K e b ud a ya a n &
Pariwisata RI; ISI Surakarta,).
R.D.S. Ranuwijaya
"Dhapur Putut Kembar ”, Pusaka
Keris, Jakarta: PT. Pustaka Keris
Indonesia, Vol. 16,
Ricklefs, M.C.
Yogyakarta di Bawah Sultan Mang-
kubumi 1749-1792: Sejarah Pembagian
Jawa Terj. Hartono Hadikusumo &
E. Setiyawati Alkhatab (Yogyakarta:
Matabangsa,).
SuwarsonoLumintu.
Ilmu Keris (Yogyakarta: Naskah
untuk Kalangan Sendiri).
Umar Kayam
Seni, Tradisi, Masyarakat ( Jakarta:
Sinar Harapan).
Tony Rudyansah
“Sebuah Logika Kultural tentang
Keris”, Paper Diskusi Ilmiah Keris
D a l a m Pe r s pe k t i f K e i l m ua n ”
( Sur a k a r ta : P usa t Pe ne l i t i an &
Pe n g e m b a n g a n K e b ud a ya a n
D e pa r t e m e n K e b u- d a ya a n &
Pariwisata RI; ISI Surakarta,).
Sumber Wawancara
Empu Sungkowo (62 tahun), cucu Empu
Supowinangun, empu keris anak angkat
sekaligus murid Empu Jeno Harumbrojo.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Penulis yang menerbitkan jurnal ini menyetujui persyaratan berikut:
Penulis memiliki hak cipta dan memberikan jurnal hak publikasi pertama dengan karya yang secara simultan dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution License yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan kepengarangan karya dan publikasi awal dalam jurnal ini.
Penulis dapat mengadakan perjanjian kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya dalam jurnal ini.
Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting pekerjaan mereka secara online (mis., Dalam repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengiriman, karena dapat menyebabkan pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.