Bentuk Pengembangan Baru Tari Manyakok sebagai Upaya Pelestarian Tradisi
DOI:
https://doi.org/10.26742/panggung.v28i4.716Abstract
Abstract
Manyakok dance is a traditional dance of the Pangean community, Kuantan Singingi Regency, RiauProvince, which describes the daily routine of people's lives in fishing. This activity is called manyakok by the community. Initially, this dance had an important role in its supporting community, as entertainment in traditional events and others. However, nowadays, the dance has almost disappeared. This study uses two methods, namely, qualitative and Research & Development (R & D). A Qualitative methodis carried out through observation, interviews, and documentation studies. While interpretive analysis is used in the research to dig the concept of dance itself. Research & Deployment is employed through some stages: (1) product design; (2) design validation; (3) design improvements; (4) product trials; (5) product revisions; and (6) production. Through the emic approach, the results of this study indicate that Manyakok dance has a potential to be developed in the packaging of dance entertainment. Meanwhile, from an aesthetic point of view, the structure of the Manyakok dance is still very simple, does not have a well-ordered pattern. Therefore, creativity is required to maintain its continuity.
Keywords: creativity, manyakok dance, developing art, the preservation of tradition
Abstrak
Tari manyakok merupakan tari tradisional masyarakat Pangean, Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau, yang menggambarkan rutinitas kehidupan masyarakat sehari-hari dalam menangkap ikan. Kegiatan ini oleh masyarakat setempat disebut dengan manyakok.Awalnya, tari ini memiliki peran yang penting bagi masyarakat pendukungnya, yakni sebagai hiburan dalam acara adat dan acara lainnya.Akan tetapi, sekarang tari tersebut sudah hampir hilang keberadaannya.Penelitianinimenggunakanduametode,yaitu kualitatif dan Research & Depelopment (R&D).Metode kualitatif dilakukan melalu iobservasi, wawancara, dan studi dokumentasi.Sedangkan analisis interpretatif digunakan dalam penelitian untuk menggali konseptari itu sendiri.Research &Depelopment dilakukan melalui tahapan: (1)desain produk; (2)validasi desain; (3)perbaikan desain; (4) uji coba produk; (5) revisi produk; dan (6) produksi. Melalui pendekatan emik, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tari manyakok memiliki potensi untuk dikembangkan dalam kemasan tari hiburan. Sedangkan apabila ditinjau dari sudut estetika, struktur tari manyakok masih sangat sederhana, belum memiliki pola yang tertata dengan baik. Oleh karena itu, dituntut kreativitas untuk mempertahankan kontinuitasnya.
Kata kunci:kreativitas, tarima nyakok, pengembangan seni, pelestarian tradisi
References
Daryusti. (2010). Lingkaran Lokal Genius & Pemikiran Seni Budaya. Yogyakarta: Multi Grafindo.
Hadi, S. (2003).Aspek-Aspek Koreografi Kelompok. Yogyakarta: Elkaphi.
Hawkins, A. (1988). Creating through Dance. New Jersey: Princeton Book Company.
Hidayat, R. (2011). Koreografi dan Kreativitas. Yogyakarta: Kendil Media Pustaka Seni Indonesia.
Indrawati, Y. (2005). Tari Manyakok Dalam Masyarakat Pangean Kec. Pangean Kab. Kuantan Singingi Riau. Skripsi STSI Padangpanjang.
Irdawati. (2016). Tari Manyakok, Tari Turun Mandi, dan Tari Podang Perisai sebagai Ekspresi Budaya Masyarakat Melayu Riau. Panggung26 (4): 420–429. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.26742/panggung.v26i4.213.g246
Kayam, U. (1981). Seni, Tradisi, Masyarakat. Jakarta: Sinar Harapan.
Murgiyanto, S. (1983). Seni Menata Tari. Jakarta: Dewan Kesenian Jakarta.
______________. ( 2004). Tradisi dan Inovasi. Jakarta: Widatama Widya Sastra.
Soedarsono R.M. (1999). Seni Pertunjukan Indonesia dan Pariwisata. Bandung: Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia.
Sudarso, SP. (1991).Beberapa Catatan Tentang Perkembangan Kesenian Kita.Yogyakarta:BP ISI.
Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sukistono, D. (2017). Revitalisasi Wayang Golek Menak Yogyakarta dalam Dimensi Seni Pertunjukan dan Pariwisata. Panggung27 (2): 130–143. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.26742/panggung.v27i2.255.g256
Sumaryono.(2003). Restorasi Seni Tari &Transformasi Budaya. Yogyakarta: Elkaphi.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Penulis yang menerbitkan jurnal ini menyetujui persyaratan berikut:
Penulis memiliki hak cipta dan memberikan jurnal hak publikasi pertama dengan karya yang secara simultan dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution License yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan kepengarangan karya dan publikasi awal dalam jurnal ini.
Penulis dapat mengadakan perjanjian kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya dalam jurnal ini.
Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting pekerjaan mereka secara online (mis., Dalam repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengiriman, karena dapat menyebabkan pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.