Gastronomi dalam Cerita Rakyat Ainu Jepang
DOI:
https://doi.org/10.26742/panggung.v30i2.1205Abstract
ABSTRACT
This article analyzes the gastronomic aspects of the Ainu folklore in Japan. Gastronomic aspects examined
include how Ainu folklore narrates how they collect and cook food materials, how they consume, and
what cultural values are attached to both the process of food production and consumption. The study
applied library research and the object of analysis were selectively chosen from Ainu Mukashi Banashi’s
book: Hitotsubu no Satchiporo (2012), an anthology of Ainu folklore edited by Kayano Shigeru. The
stories chosen analyzed by the literary anthropology theory. The results show that the Ainu folklore
contains narratives about how people collect food, cook, and consume them. The study of the gastronomic
narratives of Ainu folklore presents a novelty that folklore not only contains a moral message for character
formation but is also a medium for preserving and continuing food and culinary culture across time and
generations.
Keywords: Ainu folktale, literary gastronomy, traditional food of Ainu Japan
ABSTRAK
Artikel ini menganalisis aspek gastronomi dari cerita rakyat Ainu Jepang. Aspek gastronomi
yang dikaji meliputi bagaimana cerita rakyat Ainu menceritakan cara mereka mengumpulkan
dan memasak bahan makanan, bagaimana mereka mengonsumsi, dan nilai-nilai budaya apa
yang melekat pada proses produksi dan konsumsi makanan. Penelitian dilakukan dengan riset
perpustakaan dan objek kajian dipilih secara selektif dari buku Ainu Mukashi Banashi: Hitotsubu
no Satchiporo (2012), sebuah antologi cerita rakyat Ainu dengan editor Kayano Shigeru. Data
dianalisis dengan teori antropologi sastra. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cerita rakyat
Ainu mengandung narasi tentang cara masyarakat mengumpulkan bahan makanan, memasak,
dan mengkonsumsinya. Studi tentang narasi gastronomi cerita rakyat Ainu menyajikan hal
baru bahwa cerita rakyat tidak saja mengandung pesan moral untuk pembentukan karakter
tetapi juga menjadi media untuk melestarikan dan meneruskan budaya makanan dan kuliner
lintas waktu dan generasi.
Kata Kunci: cerita rakyat Ainu, gastronomi sastra, makanan tradisional Ainu Jepang
References
Daftar Pustaka
Barrère, C., Bonnard, Q., & Chossat, V. (2012).
“Food, gastronomy and cultural
commons”. In E. Bertacchini, G. Bravo,
M. Marrelli andW. Santagata (Eds.),
Cultural commons: A new perspective
on the production and evolution of
cultures (hlm. 129–150). Cheltenham,
UK: Edward Elgar.
Bestor, Theodore C. and Victoria Lyon
Besto. 2011. Cuisine and Identity in
Contemporary Japan. Education About
Asia Volume, 16 (3), 13—18.
Bramantio, Bramantio. 2013. Sastra Dan
Kuliner: Evolusi Gastronomi Ke
Gastrosofi Dalam Tiga Cerpen
Indonesia, Jentera, 2 (1), 42—55.
Cheung, S.C.H. 2003. Ainu Culture in
Transition. Futures 35, 951—959.
Danandjaja, Djames. 1995. A Comparative
Study of Japanese and Indonesian
Folklores, Southeast Asian Studies, 33
(3), 202—214.
Danandjaja, James. 1986. Folklor Indonesia,
Ilmu Gosip, Dongeng, dan lain-lain.
Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.
Endraswara, Suwardi. 2018. Metode Penelitian
Gastronomi Sastra. Yogyakarta:
Textium.
HATA. 2017. “Living Together with Forest.”
http://hokkaido-adventuretravel.com/
program/program-title-007/.
Hayashi, Yoshishige. 1970. Ainu Food.
Hokudai Economic Papers, 2, 1—15.
Hjalager, Anne-Mette dan Greg Richards
(eds.) 2002. Tourism and Gastronomy.
London: Routedge.
Kayano, Shigeru. 2012. Ainu Mukashi Banashi:
Hito Tsubu no Satchiporo. Tokyo:
Heibonsha.
Kayano, Shigeru. 2004. The Ainu: A Story of
Japan’s Original People. Tokyo: Tuttle
Publishing.
Kayano, Shigeru. 2005. Kayano Shigeru:
Ainu no Sato Nibutani ni Ikite. Tokyo:
Nihontoshosentaa.
Kurashino. 2018. “Ainu Ryouri to wa? Sono
Skoku Bunka to Tokyo de Ainu Ryouri
ga Taberareru Omise o Goshoukai!”
https://kurashi-no.jp/I0016230.
Lewallen, Ann-Elise. 2014. The Gender of
Cloth: Ainu Woman and Cultural
Revitalization dalam Hudson, Mark
J., Ann-Elise Lewallen, dan Mark K.
Watson (ed.) Beyond Ainu Studies.
Honolulu: University of Hawai’I Press,
hlm. 171—184.
Molina, María de Miguel, Blanca de Miguel
Molina, Virginia Santamarina Campos
dan María del Val Segarra Oña. (2016).
Intangible Heritage and Gastronomy:
The Impact of UNESCO Gastronomy
Elements. Journal of Culinary Science
& Technology, 14 (4), 293—310.
Pialang, Yasraf Amir dan Rully Darmawan.
Kreativitas Desain Kuliner dan
Sistem Inovasi Lokal. Panggung 24 (3),
—294.
Refsing, Kirsten. 2014. From Collecting Words
to Writing Grammars: A Brief History
of Ainu Linguistics dalam Hudson,
Mark J., Ann-Elise Lewallen, dan Mark
K. Watson (ed.) Beyond Ainu Studies.
Honolulu: University of Hawai’I Press,
hlm. 185—199.
Setiawan, Deni, Timbul Haryono, dan M. Agus
Burhan. 2014. Prinsip Estetika Pakaian
Cosplay Yogyakarta: Fantasi dan
Ekspresi Desain Masa Kini. Panggung,
(1), 39—48.
Strong, Sarah M. 2009. The Most Revered of
Foxes: Knowledge of Animals and
Animal Power in an Ainu KamuiYukar.
Asian Ethnology, 68 (1), 27—54.
Strong, Sarah M. 2011. Ainu Spirits Singing:
The Living World of Chiri Yukie’s Ainu
Shin’yushu. Honolulu: University of
Hawai’i Press.
Vecco, M. (2010). “A definition of cultural
heritage: From the tangible to the
intangible”. Journal of Cultural Heritage, 11 (3), 321–324.
Watson, Mark K., Ann-Elize Lewallen, dan
Mark J. Hudson. (2014). “Beyond
Ainu Studies An Introduction” dalam
Hudson, Mark J, Ann-Elise Lewallen,
dan Mark K. Watson (ed.) Beyond
Ainu Studies. Honolulu: University of
Hawai’I Press, hlm. 1—24.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Penulis yang menerbitkan jurnal ini menyetujui persyaratan berikut:
Penulis memiliki hak cipta dan memberikan jurnal hak publikasi pertama dengan karya yang secara simultan dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution License yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan kepengarangan karya dan publikasi awal dalam jurnal ini.
Penulis dapat mengadakan perjanjian kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya dalam jurnal ini.
Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting pekerjaan mereka secara online (mis., Dalam repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengiriman, karena dapat menyebabkan pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.