Literasi Tubuh Virtual dalam Aplikasi Teknologi Augmented Reality PASUA PA
DOI:
https://doi.org/10.26742/panggung.v30i3.1271Abstract
ABSTRACT
Body language is a gesture that has meaning to express the expression of a dancer. The dancer’s body literacy is an empirical experience possessed in the ability to read choreography and do it continuously so that choreography becomes a body language literacy that is trained to become corporal acrobatic, corporal impulses, corporal instinc, and virtuosity as aesthetic experiences. This research reads and writes choreography of three dances namely Karwar Dance (Papua), Cikeruhan Dance (Sunda), and Guel Dance (Aceh) from dancer’s body language literacy to transform technology literacy by using augmented reality application media, combining reality and virtual in a form show. This study uses qualitative methods that focus more on the case study by involving problems and the purpose of viewing the performing arts from the visual culture of technology literacy. This paper is the result of a research by a consortium of Kemenristekdikti to redefine the identity of the dancer’s body, including a body shaped, well-controlled and well-established, patterned, there are standard movements and complete, occupying space well by applying and utilizing technology to produce findings from this research, namely AR Pasua PA (Augmented Reality Papua-Sunda-Aceh Performent Art). This finding is a new formula for the performance by utilizing the transfer from body language literacy to technology literacy.
Keywords: body language literacy, technology literacy, augmented reality, digital art, AR Pasua PA.
ABSTRAK
Bahasa tubuh adalah gesture yang mempunyai makna untuk mengungkapkan ekspresi dari seorang penari. Literasi tubuh penari merupakan pengalaman empirik yang dimiliki dalam kemampuan membaca koreografi dan melakukannya secara terus menerus sehingga koreografi yang dilakukan menjadi sebuah literasi bahasa tubuh yang terlatih menjadi corporal acrobatic, corporal impulses, corporal instinc, dan virtuisitas sebagai pengalaman estetis. Penelitian ini menganalisa koreografi tiga tarian yaitu Tari Karwar (Papua), Tari Cikeruhan (Sunda), dan Tari Guel (Aceh) dari literasi bahasa tubuh penari untuk ditransformasikan melalui teknologi Augmented Reality dengan menggabungkan realitas dan virtual dalam bentuk pertunjukan. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan memfokuskan diri pada seni pertunjukan, budaya visual dan literasi teknologi. Penelitian ini merupakan hasil penelitian konsorsium seni KRUPT ristekBRIN. Penelitian yang meredefinisikan kembali identitas tubuh penari, antara lain tubuh berbentuk, dikuasai dengan baik dan mapan, berpola, sesuai dengan standar gerak yang pakem dan selesai, menempati ruang dengan baik dan mengaplikasi dan memanfaatkan teknologi sehingga capaian literasi tubuh dengan penggunaan teknologi digital 4.0 dalam bentuk aplikasi AR PASUA PA. Hasil penelitian ini merupakan formula baru seni pertunjukan dengan memanfaatkan alih wahana dari literasi tubuh ke dalam teknologi virtual.
Kata kunci: literasi bahasa tubuh, literasi teknologi, augmented reality, seni digital, AR Pasua PA.
References
Daftar Pustaka
Beardsley, Monroe C. 1958. Aesthetics
Problems in the Philosophy of Criticism.
Swarthmore College. Harcourt, Brace
and Company New York.
Chris Jenks. 2017. Culture Studi Kebudayaan.
Yogjakarta: Pustaka Pelajar.
Edi Sedyawati. 1999. Seni Pertunjukan
Indonesia dan Pariwisata. Bandung:
Masyarakat Seni Pertunjukan
Indonesia.
Eko Supriyanto. 2018. Ikat Kait Impulsif Sarira.
Yogjakarta: Garudhawaca.
Kaye, Nick, 1994. Postmodernism and
Performance, New York : Macmillan
Education.
LIPI.1984. Kapita Selekta Manifestasi Budaya
Indonesia. Bandung: Badan Penelitian
dan Pengembangan Departemen Luar
Negeri bekerja sama dengan Penerbit
Alumni.
Mohd Anis MD Nor. 1986 .”Randai Dance
of Minangkabau Sumatera with
Labanotation Scores”. Jurnal Tirai
Panggung. Kuala Lumpur: Universiti
Malaya.
Mohamad Yusuf Wiradiredja. 2015. “Proses
Kreatif dalam Penciptaan Lagu
Bersumber Visi Misi Kabupaten”
dalam Jurnal Ilmiah Seni dan Budaya
Panggung Vol 25 No 1 Edisi Maret.
Bandung: LPPM ISBI Bandung.
Oong Maryono. 1998. Pencak Silat Merentang
Waktu. Yogyakarta: Galang press.
Peake, Ian D., Jan Olaf Blech, Shyam Nath,
Jacob Jacky Aharon, Argyll McGhie,
RMIT University, 16 November 2017.
Sal Murgiyanto. 2002. Kritik Tari: Bekal dan
kemampuan Dasar. Jakarta: Ford
Foundation dan MSPI.
“Minangkabau Dance Redefined: 1968
– 1971”, dalam Disertasi “Moving
Between Unity and Diversity, Four
Indonesian Choreographers”. New
York: New York University.
Sri Rustiyanti, Wanda Listiani. 2017.
“Visualisasi Tando Tabalah Penari
Tunggal dalam Photomotion
Pertunjukan Rampak Kelompok Tari
Minang” dalam Jurnal Seni Budaya
Mudra Vol 32 No 2 Edisi Mei. Bali:
LP2MPP ISI Denpasar.
Sri Rustiyanti. 2011. “Konsep estetik
Tari Minang dari Tradisional ke
Kontemporer” dalam Jurnal Ilmiah
Seni dan Budaya Panggung Vol 21 No 3
Edisi Juli-September. Bandung: LPPM
ISBI Bandung.
Sri Rustiyanti. 2019. “Metode ‘TaTuPa’ Tabuh
Tubuh Padusi sebagai Musik Internal
Visualisasi Koreografi NeoRandai”
dalam Journal of Performing Arts
Resital Vol 20 No 3 Edisi Desember.
Jogyakarta: Fakultas Seni Pertunjukan.
Yasraf A. Piliang. 2018. Medan Kreativitas:
Memahami Dunia Gagasan. Yogjakarta:
Cantrik Pustaka.
Yasraf A. Piliang. 1998. “Realitas Baru Estetik
Prespektif Seni dan Disain menuju
abad ke 21” dalam Jurnal Seni No.
VI/01 edisi Mei 1998.
Virtual
http://www.unesco.org/new/en/education/
themes/education-building-blocks/
literacy/
https://www.dosenpendidikan.co.id/literasiadalah/
https://etd.unsyiah.ac.id/baca/index.
php?id=25474&page=62
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Penulis yang menerbitkan jurnal ini menyetujui persyaratan berikut:
Penulis memiliki hak cipta dan memberikan jurnal hak publikasi pertama dengan karya yang secara simultan dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution License yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan kepengarangan karya dan publikasi awal dalam jurnal ini.
Penulis dapat mengadakan perjanjian kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya dalam jurnal ini.
Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting pekerjaan mereka secara online (mis., Dalam repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengiriman, karena dapat menyebabkan pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.