Narasi Cahaya Kearifan Lokal Dalam Film Sang Pencerah Karya Hanung Bramantyo
DOI:
https://doi.org/10.26742/panggung.v26i4.206Abstract
ABSTRACT
Â
Narrative is an important element in film. Its sequence has certain logic related to the meaning of film story. A film is the work of a director, its events sequence has accommodated certain message or in- tention of the director. The study of Sang Pencerah by Hanung Bramantyo applies the text visual nara- tive analysis using narrative theory of Genette and semiotics of Peirce as supporting theory. The result of the analyses finds out that Sang Pencerah is a film structure in three chapters with linier pattern. The light aspect correlated  with the meaning of enlightment seems to be used as the binding factor of the main story. By analysing various visual signs it is found that the enlightment idea (pencerahan) in the film is the western rationality of modernism versus Ahmad Dahlan. It is a rationality which manifests hospitality and local wisdom as a strong identity which balances the modernity.
Â
Keywords: narrative, film, light, message, modernism
Â
Â
Â
Â
ABSTRAK
Â
Narasi merupakan unsur penting dalam film. Urutannya mengandung logika tertentu yang berkaitan dengan makna cerita film. Film dapat dikatakan sebagai narasi yang merep- resentasikan realitas. Namun karena film merupakan gubahan sutradara, maka urutan peris- tiwa itu tentunya sudah dibubuhi pesan atau niatan tertentu sutradara. Dengan mengambil film Sang Pencerah karya Hanung Bramantyo sebagai studi kasus, dilakukan identifikasi pesan dan makna yang termuat di dalam film tersebut. Kajian ini menggunakan metode analisis teks visual naratif dengan teori narasi Genette dan semiotika Peirce sebagai pembantu. Dari hasil analisis struktur narasiditemukan bahwa Sang Pencerah merupakan film alur tiga babak dengan pola linier. Aspek cahaya yang dikorelasikan dengan makna pencerahan, tampak dimanfaat- kan sebagai pengikat rangkaian inti cerita. Melalui analisis berbagai penanda visual selanjutnya ditemukan bahwa gagasan pembaharuan (pencerahan) yang diketengahkan sutradara dalam film ini merupakanrasionalitas modernisme Barat versus Ahmad Dahlan. Sebuah rasionalitas yang mengejawantahkan kesantunan dan kearifan lokal sebagai keutuhan jati diri pengimbang kebaharuan.
Â
Kata kunci: narasi, film, cahaya, pesan, modernisme
Â
References
Bazin, Andre
What is Cinema, selected and trans.
Hugh Grey. Barkeley, Los Angeles, London: University of California Press.
Genette, Gerard
Narrative Discourse, trans. Jane E. Le- win, foreword by Jonathan Culler. New York: Cornell Unversity Press.
Himawan Pratista
Memahami Film. Yogyakarta: Home- rian Pustaka.
Monaco, James
How To Read A Film: The World of Mo- vies, Media, and Multimedia, New York: Oxford University Press.
Ricoeur, Paul
Time and Narrative, Volume 1. Chi- cago: The University of Chicago Press
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Penulis yang menerbitkan jurnal ini menyetujui persyaratan berikut:
Penulis memiliki hak cipta dan memberikan jurnal hak publikasi pertama dengan karya yang secara simultan dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution License yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan kepengarangan karya dan publikasi awal dalam jurnal ini.
Penulis dapat mengadakan perjanjian kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya dalam jurnal ini.
Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting pekerjaan mereka secara online (mis., Dalam repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengiriman, karena dapat menyebabkan pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.