Revitalisasi Ragam Hias Batik Keraton Cirebon dalam Desain Baru Kreatif
DOI:
https://doi.org/10.26742/panggung.v24i2.116Abstract
ABSTRACT
Â
Respecting traditions of the nation, which is preserving a batik tradition. Cirebon is the region that has a rich cultural treasures batik varied. Given its development, with a variety of Cirebon Kraton, Kraton Batik Cirebon products nowadays have more characteristics, e.g.: (1) Kasepuhan Kraton on Singa Barong’s ornament; (2) Kanoman Kraton on Paksi Naga Liman’s ornament; (3) Kacirebonan Kraton on Bintulu’s ornament and (4) Kaprabonan on Dalung’s ornament and motif without pictures of animals.
This research needs to exploring, discovering, and formulating design elements (ornament, mate- rial, and color). This study used ethnographic method and experimental visuals method for ornaments on Kraton Batik Kasepuhan, Kanoman, Kaprabonan, and Kacirebonan based on historical cultural influences from Hinduism, Islam, China, and Europe.
As long batik owned by all Cirebon Kraton which is available during this condition can not be iden- tified and their physical condition is damage. Thus in order to preserving the old batiks, it is necessary to reproduce a creative new batik designs with any dimensional aspects.
Â
Keywords: Revitalization, Kraton Batik Cirebon, Creative,
Â
Â
Â
Â
ABSTRAK
Â
Dalam kerangka menghargai tradisi suatu bangsa, yaitu melestarikan sebuah tradisi di an- taranya berkarya batik, yang merupakan warisan budaya Indonesia. Cirebon adalah wilayah yang memiliki kekayaan khasanah budaya batik yang variatif, baik yang masih tetap ada hing- ga kini, maupun yang sudah punah. Mengingat di dalam perkembangannya, Keraton Cirebon dengan aneka produk Batik Keraton Cirebon kini terbagi dalam tiga keraton dan satu peguron yang mempunyai ciri khas, antara lain: (1) Keraton Kasepuhan pada ragam hias Singa Barong; (2) Keraton Kanoman pada ragam hias Paksi Naga Liman; (3) Keraton Kacirebonan pada ra- gam hias Bintulu; (4) Peguron Kaprabonan pada ragam hias Dalung dan motif tanpa gambar hewan.
Perlu dilakukan penelitian untuk menggali, menemukan, dan memformulasikan khusus- nya unsur teraga (ragam hias termasuk di dalamnya corak, bahan, dan warna). Penelitian ini menggunakan metode etnografi dan eksperimen visual terhadap ragam hias Batik Keraton Kasepuhan, Kanoman, Keprabonan, dan Kacirebonan yang berlandaskan pada kesejarahan mulai dari pengaruh budaya Hindu, Islam, Cina, dan Eropa.
Adapun batik-batik lama yang dimiliki oleh seluruh Keraton Cirebon yang ada selama ini kondisinya tidak bisa dikenali secara umum dan kondisi fisiknya sudah rapuh menuju kondisi rusak. Dengan demikian guna menjaga kelestarian batik-batik lama tersebut maka diperlukan penelitian agar bisa dibuat reproduksinya menjadi desain batik baru kreatif.
Â
Kata kunci: Revitalisasi, Batik Keraton Cirebon, Kreatif,
References
A. Sachari
Pengantar Metodologi Penelitian Bu daya Rupa, Desain, Arsitektur, Seni Rupa dan Kriya, cetakan I. Bandung: Penerbit Erlangga
Hasanudin
Batik Pesisiran: Melacak Pengaruh E- tos Dagang Santri pada Ragam Hias Batik, Cetakan I. Bandung : PT Kib- lat Buku Utama
HR. B. Irianto dan H. Hendriyana
Makna Simbolik Motif Batik Keraton Cirebon, Cetakan I, Gramedia Pusta- ka Utama
Laretna T. Adhisakti
Draft Program Pelestarian Kawasan
Pusaka.
---------------,
Revitalisasi Kawasan Pusaka di Ber- bagai Belahan Bumi, Harian Kom- pas, Minggu, 13November 2005.
Lundvall
‘Product innovation and user-producer interaction, industrial development’, Research Series 31, Aalborg: Aal- borg University Press
Muhammad Danisworo/ Widjaja Martokusumo
Revitalisasi Kawasan Kota Sebuah Catatan dalam Pengembangan dan Pemanfaatan Kawasan Kota
Spradley, J. P.
Metode Etnografi, Terjemahan, edisi II cetakan ke-1. Yogyakarta: Tiara Wacana
T. R. Rohidi
Metodologi Penelitian Seni, Cetakan
Semarang: Cipta Prima Nusantara
W. Yudoseputro
Historiografi Seni Indonesia, Sebuah Pemikiran Terwujudnya Sejarah Seni Rupa Indonesia, cetakan I. Bandung: Penerbit ITB
webtografi:
http://Hasanmudzakir.mhs.upnyk.ac.id/.../
revitalisasi-kawasan
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Penulis yang menerbitkan jurnal ini menyetujui persyaratan berikut:
Penulis memiliki hak cipta dan memberikan jurnal hak publikasi pertama dengan karya yang secara simultan dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution License yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan kepengarangan karya dan publikasi awal dalam jurnal ini.
Penulis dapat mengadakan perjanjian kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya dalam jurnal ini.
Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting pekerjaan mereka secara online (mis., Dalam repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengiriman, karena dapat menyebabkan pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.