Kearifan Lokal Hajat Laut Budaya Maritim Pangandaran
DOI:
https://doi.org/10.26742/panggung.v30i2.1169Abstract
ABSTRACT
Hajat Laut (sea celebration) as a tradition of Pangandaran coastal community has been changing as the
changing of the people’s social structure. Pangandaran, a regency which is famous of sea tourism object,
still maintains the ritual of Hajat Laut containing local wisdom. This writing is aimed at analyzing
how Hajat Laut as a primordial cultural heritage of nautical community adapts with the social economy
development of the people. Mircea Eliade’s view is applied to trace the old views containing local wisdom.
Meanwhile, Thomas Kuhn’s proposition bridges the discussion on paradigm dynamics toward the
events of Hajat Laut. in addition to literature study, the data are obtained through observation based
on characteristics of qualitative research. The result shows that Hajat Laut as the heritage of primordial
society passes through an interpretation process from each of the generations. The anomaly existing
in the process of paradigm debates place Hajat Laut in the presence and position adjusting to the live
development need of Pangandaran society as a tourism city. At the same time, the economic, social, and
religious needs are fulfilled by keep maintaining the local wisdom of the culture.
Keywords: local wisdom, hajat laut, coastal, Pangandaran
ABSTRAK
Hajat Laut sebagai tradisi masyarakat pesisir Pangandaran telah mengalami perubahan
dengan perubahan struktur sosial masyarakatnya. Pangandaran sebagai kabupaten yang
terkenal dengan objek wisata laut ini masih menyimpan ritual Hajat Laut yang bermuatan
kearifan lokal. Tulisan ini bertujuan mengkaji bagaimana Hajat Laut sebagai warisan budaya
primordial masyarakat laut mengalami proses adaptasi dengan perkembangan sosial ekonomi
masyarakatnya. Pemikiran Mircea Eliade digunakan untuk menelusuri jejak-jejak pemikiran
lama yang bermuatan kearifan lokal. Sementara pandangan Thomas Kuhn menjembatani dalam
pembahasan dinamika paradigma terhadap peristiwa Hajat Laut. Selain studi pustaka, datadata
penelitian dikumpulkan melalui observasi berdasarkan karakteristik penelitian kualitatif.
Hasil kajian menunjukkan bahwa, Hajat Laut sebagai warisan masyarakat primordial melewati
proses interpretasi dari setiap generasinya. Anomali yang terjadi dalam proses perdebatan
paradigma menempatkan Hajat Laut kini hadir dan mengalir sesuai dengan perkembangan
kebutuhan hidup masyarakat Pangandaran, sebagai kota wisata. Secara bersamaan pemenuhan
kebutuhan ekonomi, sosial, dan religi terpenuhi dengan tetap mempertahankan nilai-nilai
kearifan lokal budayanya.
Kata Kunci: kearifan lokal, hajat laut, pesisir, Pangandaran
References
Daftar Pustaka
Artikel
Akbar, Taufik dan Mi’rojul Huda. (2017).
Nelayan, Lingkungan, dan Perubahan
Iklim (Studi Terhadap Kondisi
Sosial Ekonomi Pesisir Di Kabupaten
Malang). Wahana, 68 (1), 27-38.
Gayatri, Dyah Puspitasari, Setiawan Sabana
dan Hafiz Azis Ahmad . (2016).
Narasi Cahaya Kearifan Lokal Dalam
Film Sang Pencerah Karya Hanung
Bramantyo . Panggung. 26 (4), 364-374).
Komariah, Kokom dan Priyo Subekti. 2016.
Peran Humas dalam Pengembangan
Pantai Pangandaran sebagai Destinasi
Ekowisata melalui Kearifan Lokal
Masyarakat Pangandaran. Kajian
Komunikasi, 4 (2), 173-184.
Nero Sofyan, Agus, dkk. (2018). Kerajinan
Payung Geulis sebagai Kearifan Lokal
Tasikmalaya. Panggung, 28 (4), 388-402.
Perbawasari, Susie dan Evi Novianti. (2016).
Strategi Komunikasi Pemerintah
Kabupaten Pangandaran dalam
Pengembangan Ekonomi Kerakyatan
melalui Sektor Pariwisata di Kabupaten
Pangandaran. Komunikatif, 5 (2), 1-17.
Sobana, Cece dkk. (2018). Toponimi Nama
Tempat Berbahasa Sunda di Kabupaten
Banyumas. Panggung, 28 (2), 148-160.
Syarifuddin, Didin dan Lisna Nurlatipah.
(2015). Daya Tarik Wisata Upacara
Tradisional Hajat Laut Sebagai Nilai
Budaya Masyarakat Batu. Manajemen
Resort & Leisure, 12 (1), 100-110.
Buku
Bell, Catherine. (1992). Ritual Theory, Ritual
Practice. New York. Oxford University
Press.
Garrard, Judith. (2011). Health Sciences
Literature Review Made Easy. London:
Jones & Bartlett Learning
Buku Terjemahan
Creswell, John W. (2009). Research Design:
Qualitative, Quantitative, and Mixe
Methods Approaches. Diterjemahkan
oleh Achmad Fawaid. 2014. Research
Design: Pendekatan Kualitatif,
Kuantitatif, dan. Mixed. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Denzin, Norman K. (1997). Handbook of
Qualitative Research. Diterjemahkan
oleh Dariyanto, dkk. 2009. Handbook
of Qualitative Research. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Eliade, Mircea. (1959). The Sacred and the
Profane: The Nature of Religion.
Diterjemahan oleh Nuwanto. 2002.
Sakral dan Profan. Yogyarkarta: Fajar
Pustaka Baru.
Kuhn, Thomas Samuel. (1963) The Structure
of Scientific Revolutions. Terjemahan.
Peran Paradigma Dalam Revolusi
Sains. Bandung: Rosda.
Skripsi
Maelan, Endra. (2013). Fungsi Ritual Sedekah
Laut Bagi Masyarakat Nelayan Pantai
Gesing Gunung Kidul di Tengah Arus
Perubahan Sosial. Skripsi. (Sarjana)
Universitas Islam Negeri Sunan
Kalijaga, Yogyakarta.
Pustaka Laman
Widiyastuti, Ken. (2018). Tradisi Labuhan
bagi Masyarakat Nelayan Tegalsari
Tegal. https://core.ac.uk/download/
pdf/11736699.pdf. Diakses tanggal 11
Desember 2018.
Website/Laman
https://finance.detik.com/berita-ekonomibisnis/
d-3413124/berapa-jumlahnelayan-
di-ri-ini-kata-susi. Diakses
tanggal 11 Desember 2018.
https://kkp.go.id/artikel/2233-maritimindonesia-
kemewahan-yang-luarbiasa.
Diakses tanggal 11 Desember
https://www.westjavainc.org/municipal/
kabupaten-pangandaran/. Diakses
tanggal 11 Desember 2018.
https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_
Pangandaran. Diakses tanggal 10
Desember 2018.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Penulis yang menerbitkan jurnal ini menyetujui persyaratan berikut:
Penulis memiliki hak cipta dan memberikan jurnal hak publikasi pertama dengan karya yang secara simultan dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution License yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan kepengarangan karya dan publikasi awal dalam jurnal ini.
Penulis dapat mengadakan perjanjian kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya dalam jurnal ini.
Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting pekerjaan mereka secara online (mis., Dalam repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengiriman, karena dapat menyebabkan pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.